Pelayanan dan Pendapatan PDAM Padang Pariaman Semakin Membaiigelar


Padang Pariaman, Editor – PDAM Padang Pariaman menargetkan pendapatan sebesar Rp 24,5 milyar rupiah untuk tahun 2021 mendatang. Pendapatan itu bersumber dari 4 kategori.

Dirut PDAM Padang Pariaman, Amiruddin.
Dirut PDAM Padang Pariaman, Amiruddin.

Target ini disampaikan Direktur PDAM Padang Pariaman Aminuddin didampingi Kabag Hubungan Langganan Edilpatriz, Kabag Keuangan Sofia Erika dan Kabag Teknik Hendra Gusta bersama jajaran  setelah rapat penyusunan rencana kegiatan anggaran perusahaan (RKAP) sebelumnya. Senin(26/10)

Ke 4 jenis pendapatan itu meliputi penambahan 6000 sambungan baru sekaligus tagihan rekening sebesar Rp 21 milyar. Disusul reklasifikasi pelanggan sebesar Rp 1,1 milyar, pendapatan dari tangki dalam pengisian depot air minum isi ulang Rp 410 juta. Terakhir pendapatan non air sambungan baru sebesar Rp 1,9 milyar.

“Total target kita Rp 24,5 milyar. Ini adalah target minimal. Kami sangat yakin akan bisa merealisasikannya,” rinci Kabag Hubungan Langganan Edilpatriz.

Meski dengan pendapatan yang lumayan besar, tapi itu baru bisa untuk membiayai operasional PDAM sendiri. Utamanya untuk gaji dan penyetoran ketekoran dana pensiunan. Kemudian juga untuk biaya pemeliharaan dan operasional lain. Termasuk pengadaan kendaraan dinas yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan.

Aset PDAM mobil dan kenderaan roda dua untuk melayanani masyarakat.
Aset PDAM mobil dan kenderaan roda dua untuk melayanani masyarakat.

Dengan kondisi ini pendapatan baru bisa untuk menutupi biaya operasional, dan belum bisa menyumbang untuk pendapatan asli daerah (PAD).

“Kita targetkan, PDAM akan menyumbang PAD pada tahun 2025 nanti, sesuai dengan cakupan pelayanan yang digariskan oleh Peraturan Pemerintah dan Peraturan Mendagri,” kata Aminuddin.

Secara perlahan tapi pasti, sejak beberapa tahun terakhir, PDAM Padang Pariaman memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Atas kemajuan itu bisa membuat PDAM Padang Pariaman keluar dari kategori sakit menjadi belum sehat yang kini menuju sehat.

“Insya Allah, pada 2025 nanti kita bisa masuk kategori PDAM sehat dengan menyumbang PAD kepada daerah. Dan kita tak lagi menutupi ketekoran dana pensiun” kata Aminuddin lagi.

Sejak beberapa tahun terakhir, kemajuan pesat diperlihatkan PDAM Padang Pariaman, selain mampu membiayai diri sendiri dan menutup ketekoran dana pensiunan, juga terjadi lonjakan aset berupa kendaraan dinas roda empat dan dua.



Dalam penyediaan air bersih, PDAM di Indonesia umumnya menggunakan metode pengolahan secara fisika dan kimiawi. Metode ini sering disebut dengan istilah IPA (Instalasi Pengolahan Air). Pada dasarnya, terdapat 3 unit penting dalam sistem pengolahan air bersih di berbagai daerah di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  1. Intake Building

Intake building merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertama kalinya air dari sumber air masuk. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut tergenang dalam air. Air yang berada di intake building ini selanjutnya akan masuk ke dalam bak besar yang nantinya akan di pompa ke bangunan selanjutnya.

  1. Water Treatment Plant (WTP)
Direktur PDAM Aminuddin mengawasi pemasangan sambungan baru pipa PDAM ke rumah warga.
Direktur PDAM Aminuddin mengawasi pemasangan sambungan baru pipa PDAM ke rumah warga.

Air yang telah berada di bak besar dalam intake building kemudian di pompa ke WTP. WTP merupakan bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya terdapat 5 bagian yang terdapat dalam bangunan ini yang membuat air menjadi layak untuk digunakan. Bagian-bagian tersebut yaitu:

Pada proses koagulasi, dilakukan proses destabilisasi partikel koloid/kotoran yang terkandung dalam air. Proses ini dilakukan secara kimia dengan menambahkan zat tawas (aluminium sulfat) atau secara fisika dengan melakukan rapid mixing (pengadukan cepat), dan hidrolis (terjunan atau hydrolic jump).

Setelah air berada di unit koagulasi, selanjutnya air melalui proses pengadukan perlahan (slow mixing) agar tawas yang tercampur dalam air dapat mengikat partikel kotoran dan membantuk flok yang lebih besar agar nantinya kotoran lebih mudah mengendap.

Dalam unit ini, flok yang telah terbentuk (biasanya berbentuk lumpur) akan terpisah dengan air dan secara otomatis akan mengendap di dasar bak. Air yang telah terpisah dari lumpur, selanjutnya disaring agar benar-benar bersih. ** Afridon/Adv

Posting Komentar

0 Komentar