SMA di Kabupaten Agam Laksanakan UAS Daring

 




AGAM- Dunia pendidikan saat ini tengah berduka. Tak sedikit keluhan berdatangan baik dari pihak sekolah maupun orang tua dalam menghadapi pembelajaran daring ini.


Dari mulai terkendala dengan sinyal, permasalahan siswa maupun metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang kurang efektif sehingga siswa tidak faham dengan pembelajaran yang dilakukan nya. Terlebih lagi, kendala terbesar datang dari siswa baru yang masuk baik ke jenjang SD sampai perguruan tinggi.


Dari pernyataan seorang guru di SMA 2 lubuk Basung, yakni bapak Gusma Artati, Guru BK (50). Dampak Negatif pandemi Covid 19 ini, sangat merugikan masyarakat terutama Dunia pendidikan. Menjelang pelaksanaan UAS mendatang, Guru guru tengah disibukkan dengan persiapan ujian Daring.


Ada beberapa sekolah seperti SMAN 2 lubuk Basung, SMAN 3 lubuk Basung, SMAN 1 tanjung mutiara, SMA Cendekia dan SMA negeri yang terletak di daerah Kamang magek, Ampek angkek, dan Canduang Akan melakukan ujian Akhir semester via Daring. Ujarnya pada saat wawancara dengan wartawan ( Selasa,17/11/20)


Pelaksanaan UAS Daring ini, dilakukan mengingat bahwa untuk daerah kabupaten Agam sendiri sekarang sudah memasuki zona Orange, namun Pemda dan dinas pendidikan setempat belum mengeluarkan surat edaran untuk melakukan pembelajaran tatap muka (Luring).


Namun ada beberapa daerah yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka seperti Daerah Payakumbuh dan Bawan. Hal ini dikarenakan ada beberapa alasan diantara pertama, letak sekolah yang jauh dari keramaian sehingga meminimalisir kontak langsung dengan masyarakat luar.


Kedua minim nya Masyarakat diluar yang datang melancong ke daerah tersebut karena letaknya yang masih terbelakang, tambah nya.


Sedangkan untuk lokasi SMAN 2 lubuk Basung sendiri, berada dipusat kota Agam, yakni lubuk Basung yang mana Masyarakat diluar banyak melakukan interaksi dengan masyarakat lubuk Basung seperti pedangan yang berjualan di pasar Padang baru, dan para pejabat kantor pemerintah daerah lubuk Basung.


Hal ini tentu mempercepat proses terinfeksi dan penularan virus Corona. Dan pihak sekolah sendiri, belum mampu untuk menangkal resiko penularan tersebut, jika sekolah melakukan tatap muka, Ujar Gusma Artat

** Afridon


Posting Komentar

0 Komentar