DPRD Mentawai Maru Saerenjen Soroti Maraknya Praktik Prostitusi di Padang
Anggota DPRD Fraksi Garindra Maru Saerenjen
Kasus Prostitusi di Padang Membuat Masyarakat Resah.
Padang, Editor — Anggota DPRD Mentawai Fraksi Garindra menyoroti maraknya pengungkapan praktik prostitusi di Kota Padang dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi tersebut meresahkan masyarakat di daerah ini. terutama kami dari Kabupaten Mentawai yang adakan rapat pembahasan APBD ,karana kota Padang ibu kota Provinsi Sumbar , Bahas rapat kita sepakati langsung serahkan ke Provinsi Sumbar , apa lagi pemberita media Online kita punya keluarga, menjadi was was , tidak semuanya pejabat setiap pergi rapar kerja, berbuat Maksiat kerena banyaknya godaan hiburan malam, ,itu Oknum tolong di Garis Bawahi bukan Institusinya DPRD Mentawainya.
Maru Saerenjen Mantan Avokat kondang dari Memtawai merasa resah dengan Pemberitaan di Sebuah Media Online beberapa bulan yang lalu, itu bisa di laporan Pencemaran Nama Baik
"Seluruh unsur masyarakat harus bekerja sama mempersempit praktik tersebut, agar tidak berkembang di daerah ini," kata Maru Saerenjen di dampingi wakil ketua DPRD Mentawai Jakop Saguruk , Jumat (18/12). Saat makan malam di Hotel Axana jalan Bundo kanndung
Dia mengatakan upaya itu dapat dimulai dari pendidikan keluarga, lingkungan masyarakat, pihak keamanan, dan juga universitas harus mampu menjaga agar praktik ini tidak berjalan.
Polisi Ungkap Prostitusi Daring Pelajar Padang Muncikari Jual Dua Anak di Bawah Umur di Padang Kendalikan Prostitusi Daring, Remaja Padang
Menurut dia, munculnya beberapa kasus prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur harus menjadi pelajaran bagi seluruh pihak untuk melakukan pengawasan minimal di lingkungan masing-masing.
Selain itu, peran unsur 'tigo sejarangan' harus lebih optimal menjaga daerahnya dari perilaku maksiat.
Dia juga menyarankan lembaga ninik mamak Minangkabau seperti LKAAM dan Bundo Kanduang harus diperkuat.
Menurutnya, dua lembaga tersebut memiliki tanggung jawab untuk menjaga moral anak "kamanakan" di Minangkabau.
Maru Saerejen menyatakan komitmen untuk memerangi asusila dengan meminta pemerintah untuk merevisi perda tentang maksiat.
Dia mengingatkan, permasalahan asusila seharusnya menjadi perhatian bersama. Harus ada komitmen bersama untuk menghilangkan praktik prostitusi baik secara daring maupun secara tradisional.
Dia menyebut banyak lokasi yang berpotensi terjadi praktik prostitusi, salah satunya perhotelan, tempat hiburan malam, rumah indekos, dan lainnya. "Jika tidak ada pengawasan secara ketat dan penindakan, maka praktik prostitusi akan terus menjamur," katanya pula.
Dia menyatakan dalam beberapa hari terakhir, Polda Sumbar menangkap dua pelaku ibu dan anak yang menjalankan bisnis prostitusi tersebut dengan berkedok indekos dan warung makanan.
** Afridon
0 Komentar