Perluasan Bandara Rokot Mentawai Terkendala Pemilik Lahan di Harga 5 Ribu Hingga 10 Ribu Per Meter

Perluasan Bandara Rokot Mentawai Terkendala Pembebasan Lahan

-


Perluasan Bandara Rokot Mentawai Terkendala Pembebasan Lahan Plank Merk Bandar Udara Rokot Mentawai

Mentawai , Editor  - Rencana perluasan dan penambahan landasan pacu Bandar Udara (Bandara) Rokot, Mentawai, Sumatera Barat, terkendala pembebasan lahan. Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai diminta untuk menyediakan pembebasan lahan oleh pusat melalui Kementrian Perhubungan RI seluas 40 hektare.

Dalam siitus resmi mentawaikab.go.id, yang dilansir covesia.com, Selasa (11/11), Pemkab Mentawai menyediakan dana pembebasan lahan sebanyak  Rp2 miliar dari APBD Mentawai.

Kepala Bidang Darat dan Udara Dishubkominfo Kabupaten Kepulauan Mentawai, L. Tobing mengatakan, saat ini panjang landasan pacu udara Rokot saat ini 850 meter, itu masih terlalu pendek dan pemerintah akan menambah panjang landasan pacu sepanjang 750 meter sehingga panjang landsan pacu akan genap sepanjang 1600 meter.


Tahun ini direncanakan pembebasan dilakukan pada sisi selatan bandara Rokot. Terkait hal itu, pemerintah daerah Mentawai masih mengalami kesulitan masalah harga yang diajukan masyarakat pemilik lahan sangat tinggi","katanya.

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sipora Selatan Andika Lesmana mengatakan, harga bukan dari pihak pemerintah kita yang menentukan, melainkan dari pihak PJOK dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ia menambahkan, harga disesuaikan dengan harga pasar pada suatu daerah. Untuk Tuapeijat harga tanah permeter saat ini mencapai Rp.50.000/m, itu kawasan kota.

Sementara untuk kawasan bandara rokot itu antara harga Rp.5.000-Rp.10.000/m"," ungkapnya.

Masyarakat pemilik lahan Pusuibiat (40) mengatakan, mereka sebagai pemilik lahan tidak berniat untuk menghambat pembangunan, tetapi pemerintah daerah harus juga mempertimbangkan nasib mereka. Jika pemerintah membeli dengan harga Rp.5.000/meternya, itu tidak akan mencukupi untuk membeli lahan baru. Karena menurutnya lahan tersebut rencananya akan dijadikan lahan permukiman bagi kaumnya. Tetapi jika harga sesuai, mereka akan menyerahkannya kepada pemerintah. 


** Afridon



 


Posting Komentar

0 Komentar