A. Prinsip dan Dasar menulis
B. Berita
C. Judul Berita
D. Format Penulisan daerah dan satuan kerja
E. Teras Berita
F. Tubuh berita
G. Penggunaan Gelar Kesarjanaan, Jabatan dan Nama
H. Tanggal Kegiatan yang digunakan adalah tanggal kegiatan bukan tanggal penulisan
berita
I. Satu Paragraf maksimal 7 baris
J. Kutipan
K. Penggunaan Singkatan
L. Foto Berita
M. Pengiriman
Penjelasan masing-masing unsur diatas masih secara simple dan sebatas sebagai
pengetahuan yaitu ;
A. Prinsip-prinsip Dasar Menulis Berita
Prinsip-prinsip dalam penulisan berita harus memuat unsur ; (1). Kejujuran artinya apa
yang dimuat dalam berita harus merupakan fakta yang benar-benar terjadi. Wartawan
tidak boleh memasukkan fiksi ke dalam berita. (2).Kecermatan: berita harus benar-benar
seperti kenyataannya dan ditulis dengan tepat. Seluruh pernyataan tentang fakta maupun
opini harus disebutkan sumbernya. (3). Keseimbangan:
Agar berita seimbang harus diperhatikan: tampilkan fakta dari masalah pokok, jangan
memuat informasi yang tidak relevan, jangan menyesatkan atau menipu khalayak, jangan
memasukkan emosi atau pendapat ke dalam berita tetapi ditulis seakan-akan sebagai
fakta, tampilkan semua sudut pandang yang relevan dari masalah yang diberitakan dan
jangan gunakan pendapat editorial. (4). Kelengkapan dan kejelasan:
Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas pertanyaan who, what,
why, when, where, dan how. (5). Keringkasan: Tulisan harus ringkas namun tetap jelas
yaitu memuat semua informasi penting.
B. Berita
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi,
disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang
ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan
laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi
pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat
menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
PEDOMAN PENULISAN BERITA
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi,
disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang
ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh
wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh
redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang
terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
Reporter/Responden satker sebagai penggali berita selanjutnya menulis berita dari
kegiatan di lingkungan satker Kemenag Kabupaten/Kota yang dianggap menarik,
penting dan objektif.
Dalam menulis berita diperlukan rumus menulis berita yang sesuai standar dasar yang
sering di pakai yaitu unsur 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, How) atau Siapa,
Apa, Kapan, Di Mana, Kenapa, Bagaimana.
Unsur tersebut apabila kita uraikan adalah; rita adalah laporan peristiwa atau catatan
tentang sebuah kejadian. Sebuah peristiwa dipastikan mengandung keenam unsur
berita tersebut:
Keenam unsur dalam menulis berita atau menyusun laporan peristiwa, penulis berita
harus mengedepankan unsur terpenting dari 5W+1H di atas: pelaku, peristiwa, tempat,
waktu, tujuan, secara detail.
Contoh: Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengadakan Sosialisasi PMA 42
Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) Senin (16/01/2017) di
Semarang untuk membahas kebijakan terbaru.
C. Judul Berita
Merupakan kalimat abstrak, biasanya hanya terdiri dari 5-10 kata, berupa
pemikiran/gagasan lengkap dan terdiri dari Subjek dan kata kerja (Predikat) dan sering
juga dilengkapi Objek.
WHO SIAPA terlibat dalam peristiwa: pelaku, korban, pemeran utama,
peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, dsb.
WHAT APA yang terjadi, kejadian apa, peristiwa naon, acara apa?
WHEN KAPAN kejadiannya, unsur waktu. Biasa ditulis, misalnya, Rabu
(22/04).
WHERE DI MANA kejadiannya, tempat acaranya di mana, unsur tempat.
Biasa ditulis, misalnya, "di Gedung A Kanwil Kemenag Provinsi
Jawa Tengah Jln Sisingamangaraja No. 5 Semarang "
WHY KENAPA terjadi demikian, apa penyebabnya, apa latar
belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dsb.
HOW BAGAIMANA proses kejadiannya, apa saja acaranya, siapa saja
pembicaranya, ada polisi gak, rusuh gak, damai-damai saja,
diguyur hujan, pemateri ngomong apa saja, dsb.
3 PEDOMAN PENULISAN BERITA
Judul ditulis dengan huruf besar pada awal kata dan Judul harus menarik dan
berbentuk kalimat positif
Admin berhak mengubah judul, karena karakter judul bisa memakai kalimat aktif
dengan kata kerja tanpa awalan. Contoh : Kakanwil Bagikan Bantuan Sarpras
Madrasah
Judul bisa juga bebentuk kalimat pasif. Contoh Bantuan Sarpras Madrasah dibagikan
Kakanwil
Judul yang mengandung opini dan pernyataan yang mengandung penilaian harus
menyebut sumber. Contoh ; Kakanwil : Semua Guru Harus Sarjana Pendidikan
Judul kutipan dimulai dengan nama jabatan sumber yang membuat pernyataan,
Contoh : Tidak Semua Guru Sarjana Pendidikan
Tidak boleh mengangkat judul yang sifatnya menghadiri/mengikuti dan sejenisnya.
Contoh : Kakanwil Hadiri Rakor dan Pengukuhan K2MTs
D. Format Penulisan daerah dan satuan kerja
Contoh : Semarang, Humas ...teras berita, Purworejo, MAN 1 ...teras berita, Pati
MTsN ... teras berita
E. Teras Berita
Teras berita adalah alenia pertama yang merupakan bagian terpenting dan paling
menarik dari suatu berita dan teras berita mencerminkan judul.
Teras berita berita ditulis secara singkat dan padat
Teras berita tidak harus memenuhi unsur 5 W + 1 H sekaligus, tetapi paling sedikit 2
unsur
Unsur siapa dan apa lazim digunakan sebagai pembuka teras. Unsur yang
didahulukan tergantung mana yang lebih penting.
Contoh : Semarang, Menteri Agama (Menag) melalui PMA Nomor 42 Tahun 2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama di Dirjen Pendidikan
Islam (Pendis) ada dua Direktur Pendidikan Madrasah dan Direktur Tenaga
Pendidikan dan Kependidikan.
Jangan menggunakan unsur When dan Where sebagai pembuka teras berita.
Contoh : Semarang, Bertempat di Aula Barokah, MAN 1 Semarang mengadakan
pelatihan dasar kepemimpinan bagi anggota Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) baru, Senin (20/1/2017)
Jika teras berita merupakan opini, pernyataan, penilaian, ajakan, harapan dan
imbauan, maka sumber berita harus melekat pada teras berita dan ditulis di awal atau
di akhir kalimat.
Contoh : Semarang, Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka. Kankemenag) Kota
Semarang Drs. H. Habib meminta para pengelola dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di Madrasah tak perlu khawatir dan takut jika
ada pemeriksaan atau audit terhadap pengelolaan dana tersebut.
Jika unsur siapa merupakan lembaga atau kesatuan, maka disebutkan lembaga atau
kesatuannya
Contoh : Semarang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Provinsi
Jawa Tengah, mulai membentuk Tim Saber Pungli sebagai tindak lanjut
anjuran pemerintah melalui Peraturan Presiden.
4 PEDOMAN PENULISAN BERITA
F. Tubuh Berita
Tubuh berita merupakan keseluruhan dari peristiwa yang diangkat menjadi berita dan
merupakan penerusan sebagai penjabaran lebih lanjut isi teras berita
Body atau tubuh berita berisi peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat
padat, dan jelas.
Alinea kedua boleh berupa kutipan langsung atau tidak langsung yang diikuti
unsur0unsur berita dan berisi informasi baru serta tidak mengulang subtansi teras
berita.
Dengan demikian, body merupakan perkembangan berita dan memuat unsur-unsur
5W + 1 H.
G. Penggunaan Gelar
Gelar kesarjanaan hanya pada penyebutan pertama, setelahnya cukup nama saja.
Penyebutan jabatan didahulukan sebelum nama narasumber
Penyebutan jabatan dan nama lengkap hanya pada penyebutan awal, setelahnya
cukup salah satunya saja.
Nama narasumber tidak boleh diganti dengan kata ganti beliau dan sebelum
penyebutan nama tidak perlu menggunakan sebutan Bapak/Ibu
Contoh : Semarang, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Farhani menyatakan peran Kementerian Agama harus sesuai dengan visi dan misinya
sebagaimana yang tercantum dalam program-programnya.
“Kemajuan Kementerian Agama adalah memerlukan peran aktif dari seluruh ASN” ujar
Farhani pada acara Hari Amal Bakti ke-71 Kemenag yang di gelar di halaman Kantor
Wilayah Kemenag Prov. Jateng, Senin (03/01).
H. Penulisan Tanggal
Satu hari, contoh : Kamis (03/01)
Dua hari atau lebih cukup disebutkan tanggal, tidak pakai nama hari, contoh : 3 s.d 4
Januari 2017
I. Satu Paragraf Maksimal 7 baris
Mempermudah dan mengefektifkan informasi yang terdapat dalam unsur berita.
J. Kutipan
Kutipan yang baik bisa mendukung pembuka dan memperkuat informasi dalm berita.
Kutipan yang baik juga akan membuat pembaca seolah-olah mendangar
pembicaranya sehingga menambah drama dan perhatian pada berita anda.
Kutipan yang baik adalah yang hidup dan jelas serta yang menyatakan perasaan yang
kuat atau reaksi dari pembicaraannya. Bila kata-kata pembicara itu lebih baik dari katakata anda, kutipan langsung akan menambah menarik pada berita anda.
Untuk menentukan penggunaan kutipan, kuncinya adalah apakah itu emosi
(emotional) atau informasi (informational).
Seorang wartawan harus mengandaikan kutipan itu sebagai bumbu dari cerita, bukan
masakannya.
5 PEDOMAN PENULISAN BERITA
Ada beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan yaitu:
1. Bila kutipan itu menarik dan informatif. Dan sifatnya untuk untuk mendukung
pembuka, paragraf inti, atau masalah (supporting point) dalam berita.
2. Untuk menyampaikan opini dan perasaan sumber dan hindari kutipan langsung
jika narasumber menjemukan atau informasinya itu faktual dan tidak bisa
disangkal (indisputable).
3. Hindari setiap kutipan yang tidak jelas kata-katanya dan kutipan yang tidak ada
hubungannya dengan fokus atau masalah dalam berita.
K. Ragam Kutipan
Beberapa hal yang termasuk penting adalah dalam membuat variasi kutipan yang umum
dipakai dalam berita, antara lain :
1. Kutipan langsung
Kutipan semacam ini menuliskan kata demi kata dari apa yang dikatakan pembicara.
Kutipan ini dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Misalnya: “Kita harus
mempertimbangkan apakah kita punya uang untuk melakukan kegiatan Porseni.”
2. Kutipan tidak langsung
Kutipan ini berisi apa yang kurang lebih dikaitkan oleh pembicara dan bagaimana cara
penyampainnya. Disini tanda kutip tidak dipakai. Contohnya: Ahmad mengatakan
Kepala Bidang harus mempertimbangkan apakah tersedia anggaran untuk
melaksanakan kegiatan Porseni.
3. Kutipan parafrasa (paraphrase)
Kutipan ini berisi apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi disajikan dengan kata-kata
dari penulisnya atau dari wartawan. Di sini kata-kata asli dari pejabat tidak
dipertahankan. Contoh: Ahmad mengajukan pertanyaan tentang pembiayaan kegiatan
Porseni.
4. Kutipan fragmentaris
Kutipan semacam ini adalah gabungan dari parafrasa dan kutipan langsung. Kutipan
ini sangat baik dipakai jika pembicara memasukan kata-kata yang sebenarnya
disampaikan biasa-biasa saja. Misalnya: Ahmad menentang pelaksanaan Porseni itu
sebagai suatu “pemborosan yang melebihi kegiatan yang lain.”
5. Dialog
Teknik dialog ini digunakan jika dua atau lebih pembicaraan dikutip dalam suatu
konversasi tanya-jawab, seperti misalnya di sidang pengadilan. Dialog ini dapat
membuat sebuah artikel menjadi enak dibaca. Bagian yang terberat dalam
menggunakan kutipan ini adalah mengenalnya dalam begitu banyak kata yang
diucapkan dalam suatu konversasi.
L. Penggunaan Singkatan
Singkatan pada penyebutan pertama di dahului dengan keterangan singkatan
Media untuk membuat singkatan adalah untuk menghemat tempat, namun
sebelumnya harus menjelaskan kepajangannya dalam kurung. Contoh : RDP ( rapat
dengar pendapat), DPRD ( Dewan Perwakilan Rakyat Daerah )
Kata yang memilki jumlah singkatan tidak sesuai dengan kepanjangan singkatannya
kapital pada huruf awal saja. Contoh: UIN Suska.
6 PEDOMAN PENULISAN BERITA
M. Foto Berita Mencerminkan isi berita Foto diambil pada saat kegiatan yang diberitakan serta bukan foto selfie
** Afridon / Sabtu ( 6/3/2021 ) Pukul 14.03
0 Komentar