Gatik Tolak Bala, Prosesi Menyambut Bulan Suci Ramadhan Masyarakat Padang PariamanFoto Ratusan Masyarakat saat mengikuti prosesi Gatik Tolak Bala

 


 Padangpariaman, Editor  -- Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan ratusan masyarakat di Nagari Lareh Nan Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) menggelar Gatik Tulak Bala. Prosesi Gatik Tulak Bala digelar dengan membawa obor berkeliling kampung sambil mengucapkan kalimat tauhid.


Prosesi Gatik Tolak Bala dikomandoi oleh salah seorang alim ulama di nagari setempat. Ritual Gatik Tulak Bala dipercayai masyarakat setempat untuk menghindari serangan makhluk-makhluk jahat dan wabah menganggu tanaman dan masyarakat saat Ramadhan.


Salah seorang ulama di Nagari Lareh Nan Panjang Amrizal Tuangkh Sutan menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin masyarakat. Gatik Tolak Bala biasanya dimulai dari batas nagari sampai juga dengan batas nagari lainnya.


"Semua masyarakat yang mengikuti membawa satu obor yang telah disediakan oleh panitia. Prosesi ini kami lakukan untuk menghidari bala menimpa kami, apalagi saat ini dunia dilanda virus corona, dan semoga masyarakt terhindar dari virus ganas tersebut," sebut Tuangku didampingi wali nagari Lareh Nan Panjang dan Kades Punggung Ladiang, Selasa (6/4/2021).


Ia mengatakan, kegiatan tersebut diadakan setiap tahun menjelang masuknya bulan suci Ramadhan. Prosesi tersebut tak hanya saja diikuti warga Lareh Nan Panjang tetapi juga diikuti oleh Desa Punggung Lading, Kota Pariaman.


Prosesi Gatik Tulak bala, Tuangku mengatakan mendapat dukungan dari masyarakat baik yang dikampung maupun yang berada diperantauan, serta pemerintah nagari dan kecamatan.


Disepanjang jalan yang ditempuh sekitar 5 kilo itu semua alim ulama dan masyarakat membaca kalimah tauhid dengan suara yang keras. Pada saat berjalan semua alim ulama berjalan paling depan, dan diiringi oleh masyarakat yang mengikuti.


Nagari Lareh Nan Panjang mengadakan Gatik Tulak Balah setiap tahunnya, prosesi tersebut biasanya digelar satu minggu atau tiga hari sebelum memasuk bulan suci Ramadhan.


"Gatik Tulak Bala diadakan satu minggu atau tiga hari sebelum masuk bulan suci Ramadhan. Gatik Tulak Bala meruoakan tanda ikhtiar kami kepada allah dan meminta lindungan pada terhadap gangguan jahat, supaya di waktu menjalini bulan puasa masyarakat terhindar bala," terangnya.


Kades Desa Punggung Lading Hendri Saputra menyampaikan bahwa dengan digelarnya Gatik Tulak Bala dapat menghindari masyarakat terpapar pandemi COVID-19.


"Kita berharap dengan di adakan Gatik Tulak Bala, segala wabah yang akan datang bisa menjauh. Dan kita juga berharap agar masyarakat terutamanya masyarakat Pariaman dan Padang Pariaman khususnya terhindar virus corona yang melanda saat ini," ujarnya.


Ia mengatakan, untuk Desa Punggung Lading sendiri mengadakan prosesi serupa pada tahun depan, selama ini hanya Nagari Lareh Nan Panjang yang baru melakukannya. Sementara selama ini Desa Punggung Ladiah masih ikut membersamai saja dengan Nagari Lareh NAn Panjang.


"Sejak Punggung Ladiah mekar menjadi bagian wilayah Kota Pariaman dan Nagari Lareh Nan Panjang menjadi bagian Padang Pariaman, Punggung Lading belum ada mengadakan Gatik Tulak Bala, Masih nompang kalau mengadakan Gatik Tolok Bala," terangnya.


Ia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan musyawarah bersama ulama setempat terhadap rencana digelarnya prosesi Gatik Tulak Bala tahun 2022.


Sementara itu Hendri berharap saat menjalani bulan suci Ramadhan nanti bisa dengan lancar dan tak ada lagi bala yang datang. Agar Masyarakat setempat bisa menjalani ibadah puasa dengan lancar


** Afrdon

Posting Komentar

0 Komentar