Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake. |
Mentawai, Editor -Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai akan memperketat persyaratan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini, salah satunya diutamakan bagi yang sudah lama bekerja dan berdomisili di Mentawai. Syarat itu diajukan karena selama ini banyak PNS yang minta pindah keluar Mentawai tak lama setelah diterima menjadi CPNS.
Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengatakan seleksi penerimaan CPNS harus mengikuti persyaratan yang diajukan daerah, karena belajar dari pengalaman dimana setelah diterima menjadi PNS di Mentawai yang harusnya mengabdi untuk Mentawai kemudian minta pindah cepat.
“Faktanya sekarang satu tahun saja ada sekira 50 orang yang minta pindah, kita minta PPPK hanya orang yang sudah lama tinggal (berdomisili) di Mentawai yang boleh, kalau dibuka dari luar kita tidak mau ,lebih baik tidak usah kita terima,” kata Kortanius, pada Senin (5 /7/2021). di ruang kerja
Dia optimis SDM Mentawai sangat memadai. “Dampaknya kan pada saat kita menerima pegawai, ternyata umumnya dari luar, orang kita yang sudah bekerja sudah kontrak kan harus berhenti, dikeluarkan. Saya kira kemampuan SDM kita sudah bisa, hanya SDM langka yang bisa kita ambil dari luar, kalau SDM dari sini apa bedanya pendidikan dari luar, sama-sama tamat sarjana dari lembaga pendidikan yang legal atau diakui pemerintah,” ungkap Kortanius.
Dijelaskannya, syarat ini sedang diperjuangkan dan sudah disampaikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Kemenpan RB.”Kalau tidak mau kami pakai uang negara langsung, lebih baik kita tidak ada penerimaan (pegawai), biarlah uang di daerah yang digunakan, karena yang akan diterima jelas mereka orang bekerja di sini. Dari pada kami bayar orang dari luar yang bekerja tidak dari hati kemudian mereka minta pindah, tidak berada di tempat tugasnya,” Ulasnya
Prioritas penerimaan PPPK Mentawai tahun ini adalah guru yang sudah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan mengutamakan tenaga yang sudah lama mengabdi di Mentawai akan bersaing sesama PPPK. “Biarlah sesama orang yang sudah lama mengabdi untuk Mentawai bersaing di sini, apakah persyaratannya akan ditingkatkan dari 3-5 tahun sekarang belum tuntas di pusat, tahapan baru seleksi administrasi dan ini masih di Kemenpan RB,” imbuh Kortanius.
“Biasanya dari guru-guru ketika ada yang sudah lulus dari luar konsekuensinya orang kita yang sudah lama mengabdi harus diberhentikan karena sudah ada guru yang mengisi mata pelajarannya, tidak mungkin satu mata pelajaran dua gurunya, kalau itu tidak ada garansinya kita tidak akan lakukan penerimaan CPNS, itu kan prinsip kita, kita lagi berjuang kalau itu tidak dapat kemungkinan penerimaan CPNS tidak akan kita buka,” katanya .
Harapannya minimal 70 persen orang yang berdomisili di Mentawai prioritas. “Mau dari mana pun asalnya, etnisnya apa ngga masalah, yang penting benar tinggal di Mentawai , mengabdi untuk Mentawai, ada di Mentawai dan sudah hidup di Mentawai,” terangnya
Prioritas itu menurut Kortanius harus diperjuangkan, apalagi lemahnya dukungan politik. “Dukungan politik kita tidak ada, DPRD Provinsi (dari Mentawai) kita tidak ada, DPR RI pusat tidak ada, DPD kita tidak ada, yang berhasil kan Papua. Daerah lain juga minta, kita di sini SDM terbatas tetapi yang bekerja melayani kan itu yang kita utamakan , dia cerdas tapi tidak ada pelayanan tidak ada gunanya,” kata Kortanius.
Tahun ini, penerimaan CPNS Mentawai pada bidang kesehatan, guru, pertanian, industri, perdagangan, tata ruang, lingkungan, kehutanan. Sementara jumlah penerimaan CPNS 2021 sebanyak 981 yang terdiri 641 untuk PPPK, CPNS sekira 200-an.
“Sekarang belum final karena kita masih negosiasi, pegawai kita yang ada saat ini ada sekira 3000-an, rencana kita bulan depan (Juli 2021) kita buka kalau final syaratnya, saya sudah sampaikan ke BKPSDM, kalau tidak bisa tidak usah terima, kalau ribut orang ributlah, daerah lain juga kasih persyaratan, daerah Riau, Jambi ada daerah lain,” terangnya
** Afridon
0 Komentar