Marleni memegang surat keterangan telah divaksinasi milik anaknya di rumahnya di Desa Bato, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumbar, Rabu (25/8/2021) |
Pariaman, Editor - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, tengah menangani kasus payudara sebelah kanan warga Desa Bato, Kecamatan Pariaman Timur, Adinda Puspa Sari (17) yang membengkak setelah sekitar dua jam divaksinasi COVID-19.
"Sekarang Adinda Puspa Sari ini dalam pemantauan kami, sudah dikasih obat dan tanggal (30/8 20210kontrol lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah di Pariaman, saat telpon seluler Kamis (26/8/2021) Pukul 07. 41 Wib
Remaja tersebut menjalani vaksinasi COVID-19 di Puskesmas pembantu di daerah setempat pada Sabtu (21/8/2021 ) dan setelah dua jam dan sudah di rumah, payudaranya membengkak serta merasakan nyeri yang luar biasa.
Karena hal yang dialaminya tersebut yang bersangkutan dirujuk ke RSUD Sadikin, pada Senin (23/8/2021 ) dan ditangani oleh dokter bedah
Kondisi remaja itu sekarang sudah mulai membaik, namun pihaknya belum bisa mengetahui penyebab pasti mengapa hal itu terjadi dan saat ini masih menunggu keterangan dokter.
Pihaknya menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan karena peristiwa itu terjadi setelah vaksinasi meskipun kejadiannya terjadi dua jam setelahnya.
"Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dilihat selama 30 menit setelah divaksinasi, itu makanya ketika divaksinasi kita diminta menunggu di ruangan tapi ini sudah lewat dari 30 menit," ulasnya
Selain remaja tersebut pihaknya juga mendapatkan informasi ada satu warga lainnya yang mengalami gejala yang sama, namun masih dilakukan penelusuran.
Semenjak vaksinasi COVID-19 diselenggarakan di Kota Pariaman, pihaknya belum menemukan KIPI berat atau biasanya hanya sekadar pegal-pegal dan demam ringin.
Sementara Kedua orangtuanya Marleni (ibu) dan Azwarlis menjelaskan dirinya mengizinkan anaknya mengikuti vaksinasi COVID-19 karena adanya persyaratan perkuliahan di salah satu perguruan tinggi yang akan diikutinya bulan depan.
"Setelah divaksinasi, dua jam setelah itu payudara sebelah kanan membengkak," bebernya
Pada saat itu anaknya merintih kesakitan sehingga ia menghubungi nomor yang tertera di surat vaksin anaknya dan dia diminta memberikan paracetamol dan mengompresnya.
Setelah itu, karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung reda maka ia segera mendatangi bidan dan diberikan obat.
"Karena Sabtu dan minggu tidak ada dokter, maka Senin baru saya bawa ke RSUD Sadikin, ,'' ungkpanya
Saat ini sakit yang diderita remaja itu sudah mulai reda selama mengkonsumsi obat yang diberikan dokter sedangkan pembengkakan sudah mulai berkurang, namun sekarang timbul benjolan.
Kepala Desa Bato Syafrial Syam menjelaskan pihaknya mengetahui adanya peristiwa tersebut pagi tadi dan langsung menelusuri rumah dan melihat kondisinya.
"Satu sudah kami lihat kondisinya (Adinda), sedangkan satu lagi mungkin (secara administrasi) memang warga Bato tapi dia tinggal di daerah lain," bebernya
Ia mengatakan pihaknya menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait kondisi warga tersebut apakah karena vaksin atau penyakit bawaan.
Dirinya memang mengajak warga untuk vaksinasi COVID-19 dan pihaknya siap mendampinginya ke lokasi vaksinasi agar pemerintah desa dapat bertindak cepat ketika terjadi hal tidak diinginkan
** Afridon
0 Komentar