Yutiardi Rifai |
Padang Pariaman, Editor – Tingkat kesembuhan pasien Corona Virus Disease (Covid-19) di Padang Pariaman sudah jauh lebih baik. Kini angka kesembuhannya sudah diatas 95 persen. Namun demikian, pemda setempat bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-nya terus berusaha memutus mata rantai penyebaran virus itu dengan mempergencar program vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, Yutiardi Rivai, kepada Media Editor Rabu (6/10/2021 ) menyebutkan bahwa jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid di daerah itu telah mencapai 2.902 orang dan, 132 orang diantaranya meninggal.
Namun sedikit melegakan, kata Yutiardi, tingkat kesembuhan pasien Covid sekarang sudah jauh lebih baik. Di atas 95 persen. “Ya, sesuai data, sudah 2.764 orang yang telah dinyatakan sembuh,” ujarnya.
Jadi, jika dikurangi dengan jumlah pasien yang meninggal dan yang telah dinyatakan sembuh, berarti sekarang tinggal enam orang yang masih terpapar di Padang Pariaman. “Tiga diantaranya dirawat di rumah sakit dan tiga lagi menjalani isolasi secara mandiri,” kata Kadiskes.
Disebutkan Yutiardi Rivai bahwa sekarang Padang Pariaman sudah di level 2 atau kuning. Namun, untuk bisa naik atau mempertahankan level tersebut, Pemda beserta tim Satgas Covid Padang Pariaman sekarang harus bisa meningkatkan jumlah pencapaian sasaran vaksinasinya.
Sekarang, sesuai ketentuan PPKM untuk zona-zona yang sudah melandai, untuk naik ke level-1 atau bertahan di level-2, persentase capaian vaksinasinya harus di atas 50 persen. Jika target sasaran vaksinasi yang 50 persen tidak bisa diwujudkan, maka levelnya bisa turun lagi ke 3.
Kadiskes Yutiardi Rivai menyebutkan, sekarang persentase capaian vaksinasi di Padang Pariaman baru 12,5 persen dari target sasaran 333.732 orang. Masih rendah.
“Untuk itu, memang, perlu dilakukan upaya-upaya percepatan terkait pelaksanaan program vaksinasi tersebut,” aku Kadiskes Yutiardi, ketika dihubungiEditor usai rapat koordinasi bersama Satgas Covid tersebut.
Salah satu upaya yang akan dilaksanakan oleh Pemda Padang Pariaman untuk percepatan program vaksinasi covid adalah dengan menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di daerah itu untuk ikut vaksin.
Para pegawai (ASN) beserta anggota keluarganya diharuskan ikut vaksin. Selain itu, anak-anak yang berusia antara 12 hingga 17 tahun juga akan dijadikan sasaran pemberian vaksin covid tersebut.
Menurut Yutiardi, salah satu penyebab enggan atau rendahnya keinginan masyarakat untuk ikut vaksin corona adalah banyaknya berita-berita atau informasi yang tidak benar di media sosial yang, antara lain menyebutkan bahwa vaksin tersebut bisa mempercepat kematian seseorang.
Terkait itulah, ASN sebagai abdi negara harus ikut bertanggung-jawab meluruskan informasi itu kepada masyarakat. Disamping menginformasikan bahwa vaksin covid itu perlu untuk penguatan imun, pegawai juga harus memperlihatkan bahwa dirinya juga ikut program vaksinasi.
Jadi, ulas Yutiardi, mana mungkin seorang ASN bisa mengajak masyarakat untuk ikut vaksin, sementara dia sendiri tidak mau divaksin.
Terlepas dari itu, Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman kembali mengingatkan kepada masyarakat pentingnya melaksanakan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
** Afridon
0 Komentar