BANGUN TRANPORTASI KE MENTAWAI, KEMENHUB TINGKATKAN DERMAGA BUNGUS JADI 2.000 GT


 

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD)  wilayah III   Sumatera Barat (  Sumbar), Deny Kusdyana,


Padang, Editor  – Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan sudah memulai pembangunan dermaga baru di Pelabuhan Samudera Bungus, Kota Padang. Dermaga dua tersebut diperkirakan mampu melayani kapal dengan kapasitas 2.000 gross ton (GT).

Pembangunan saat ini sedang berlangsung untuk tahap pertama. Tahap pertama dialokasikan anggaran sekitar Rp7 miliar. Pengerjaan juga hanya untuk jembatan (Trestle) dan causeway yaitu perantara trestle ke daratan.

Pembangunan Tahap II  Pelabuhan Teluk Bungus   Kota Padang  Dana   APBN  Terlihat kokoh , Mutu Terjaga


Sedangkan posisi dermaga baru tersebut beririsan dengan dermaga pertama. Hanya saja dermaga satu, kapasitas kapal yang bisa sandar hanya untuk 500 GT, sedangkan dermaga kedua ini mencapai 2.000 GT.

“Kita perlu meningkatkan pelayanan penyeberangan. Karena ini penting bagi kesejahteraan masyarakat. Akses ini menjadi penentu harga bahan pokok bagi saudara kita di Kepulauan Mentawai,”   , Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumbar, Deny Kusdyana, ditemui , Senin 

 ( 27/12/ 2021 ) Pukul   11 WiB  


Pipa  Baja Penyangga Dermaga Teluk Bungus Kota Padang Kokoh, Mutu Terjaga 


Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD)  wilayah III   Sumatera Barat  (Sumbar) , Deny Kusdyana, mengatakan Insiden  Sabtu ( 13 /11/2021 )    Tersenggol   Kapal Tongkang  Dermaga  bungus yang membawa matrial  Pelabuhan Rokot   Kabupaten kepulauan Mentawai    , kami sudah mendatang secara Teknis  Dinas PU, sekarang  Pipa    Pancang Penyangga Dermaga Teluk Bungus Padang dinyatakan kuat dan kokoh 


Terbukti Proyek dikerjakan PT Daka   Megaperkasa     Senilai   10.519.947.5000  Meski Tahao II terkihat Indah dan Terpesona


  Kepala Pelabuhan  Dermaga   Bungus Agus bersama Staf Robby   juga menyaksikan langsung,  terjadi  Inseden  Sabtu  ( 13/11/2021 ) yang langsung  dermaga Pelabuhan Bungus kini sudah  , kini diserahkan terimakan  Pihak Balai Pengelola Transportasi Darat  ( PHO )

Deny terus  monitoring. Karena saat ini Kementrian Perhubungan tidak hanya mengutamakan aspek transportasi namun juga keselamatan, pengamanan dan pelayanan.

“Kita tidak hanya memikirkan bagaimana memungut uang dari penumpang, tapi harus memperhatikan aspek tersebut,”ungkap  Deny

Namun, seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19, Kementerian Perhubungan juga harus memastikan faktor kesehatan dalam pelayanan transportasi. Untuk itu semuanya mengawal betul agar penerapan kesehatan dalam pelayanan transportasi berjalan dengan baik.


“Yang pasti apa yang saya lihat dari kunjungan ini menjadi bahan pertimbangan untuk disampaikan pada pimpinan di Jakarta, Menteri Perhubungan. Apakah di Sumbar sudah berjalan baik, sejauh mana kinerja berjalan. Karena kondisi tertentu bisa saja ada kendala. Akan ada berbagai macam kendala, baik eksternal maupun internal, '' kata   Deny


Meski begitu kata  Deny , sampai saat ini dari indikator yang harus dipenuhi dalam pelayanan transportasi, sudah berjalan dengan baik di Sumbar. Koordasi juga berjalan dengan baik.

“Semuanya sangat mendukung semua. Mulai dari kabupaten/kota dan provinsi,”ulasnya

Sementara itu, Kepala BPTD Sumbar, Deny Kusdyana menyebutkan sekarang ada peningkatan arus penumpang dan barang dari darat ke Kepulauan Mentawai. Peningkatan itu naik sekitar 5 persen/tahun. Namun, peningkatan itu tidak sejalan dengan pelayanan transportasi penyeberangan.



Urat Nadi Perkonomian  Masyarakat  Padang dan  Kabupaten  Kepulauan  Mentawai


Kapal yang melayani Padang-Mentawai masih dengan kapasitas 500 GT, jenis Roro. Tak jarang jadwal keberangkatan molor. Karena kondisi cuaca buruk, ombak tinggi. Akibatnya pasokan bahan pokok ke Mentawai juga terganggu.

Kondisi itu secara langsung menjadi faktor utama menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok di Mentawai melonjak tinggi. Bahkan berkali-kali lipat dibanding di Padang. Kondisi itu pula menyebabkan Mentawai mencatat angka inflasi yang tinggi.

“Jika kapalnya besar, ombak besar bisa laju terus. Selama ini ombak besar, kapal jalannya menyisir, atau menunda keberangkatan. Untuk itu dengan pasokan sembako lancar, kebutuhan di suplay dari darat. Inflasi dapat ditekan,”harapnya.

Untuk itu, Deny berharap pembangunna itu dapat berlanjut hingga tahap II, pada 2021. Karena anggaran pembangunan Sudah Pencapaian  100   persen, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk menuntaskan .

Di sisi lain, pada 2020 ini BPTD juga membenahi dermaga Satu Pelabuhan Bungus. BPTD akan memperbaiki Mobile Bridge (MB). Pintu masuk bagi mobil ke kapal. Untuk perbaikan ini sudah dianggarkan Rp5,9 miliar. Saat ini sedang proses lelang.

“MB yang akan dicabut, diganti. Ketika melakukan perbaikan, kita akan pinjam Pelabuhan Perikanan sementara agar pelayanan kapal ke Mentawai tidak terhenti,” katanya


** Afridon


Posting Komentar

0 Komentar