RI Temukan Transmisi Lokal Covid Varian Omicron, Diminta Hati - Hati


Petugas mencoba memaksa pasien Omicron yang tidak mau di karantina dan tetap menetap di apartmenya (Ist) Foto: Petugas mencoba memaksa pasien Omicron yang tidak mau di karantina dan tetap menetap di apartmenya (Ist)


Jakarta,  Editor  - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan ditemukan kasus transmisi lokal Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Apa artinya?

"Dengan adanya identifikasi kasus transmisi lokal maka berarti risiko penularan sudah ada di tengah masyarakat," jelas Siti Nadia, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dalam keterangan resmi, Kamis (30/12/2021).

Kasus pertama transmisi lokal Covid-19 varian Omicron adalah pria berusia 37 tahun. Ia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri selama beberapa bulan terakhir.

Diketahui pasien bersama istri tinggal di Medan, kemudian ke Jakarta setiap satu bulan sekali. Pada tanggal 6 Desember 2021 mereka tiba di Jakartan dan tanggal 17 Desember 2021 sempat mengunjungi Mall Astha District 8 SCBD.

Selanjutnya pada tanggal 19 Desember 2021 mereka melakukan pemeriksaan antigen di Rumah Sakit Grand Family, Jakarta untuk kembali ke Medan. Pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil positif Covid-19 pada pasien, sementara hasil pemeriksaan antigen istrinya negatif.

Kemudian dilakukan tes usap PCR pada tanggal 20 Desember 2021. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium GSI (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium) didapatkan konfirmasi Covid-19 pada tanggal 26 Desember 2021.

Hingga saat ini Kemenkes mencatat sudah ada 68 kasus omicron di Indonesia. Sebagian besar merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri. Diantaranya: 20 orang dari Turki, 13 orang Arab Saudi, 6 orang Uni Emirat Arab, hingga 4 Orang Inggris.

Kasus Omicron di Indonesia, dikatakan Nadia, mayoritas sudah divaksin lengkap. Kemudian dari kasus Omicron yang ditemukan tersebut, lebih banyak yang tidak bergejala, serta hanya sedikit bergejala ringan.

"Ini konsisten dengan temuan di berbagai negara. Yang artinya bisa kita sampaikan bahwa vaksin yang diberikan, memberikan efek perlindungan untuk gejala sakit berat dan kematian," tambahnya.


**      CNBC Indonesia 

Posting Komentar

0 Komentar