Dijamu Kominfo Mentawai

 

 Jasman Rizal. Dia mengundang untuk berjumpa dengan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo RI, Usman Kansong

 Mentawai, Editor  -  Setelah shalat magrib, saya naik ojek motor di depan Masjid Assalam Tua Pejat. Membaca tulisan assalam, saya teringat mushalla As Salim di Penpes Darul Ulum, Padang Magek Tanah Datar, yang kini masih belum selesai meski sudah dipakai

Tukang ojek mintak ongkis Rp.25.000. Jarak tempuh sekitar 7 km. Saya setuju saja. Bersama saya ikut Rina Endaharti Kabid IKP Kominfo Kota Padang. Kami diantar dua unit ojek ke alamat jelang malam itu.

Setelah menempuh jalan aspal, belok ke kanan jelan tanah. Akhirnya kami diturunkan di tepi jalan depan sebuah kafe yang lengang. Ojek itu langsung putar balik. Saya tanya pelayan kafe itu. Ternyata kafe tempat pertemuan masih beberapa ratus meter lagi. Bukan di situ rupanya. Mungkin karena gelap, tukang ojek lupa mengantar kami sampai ketujuan sebenarnya

 

Tapi itu tidak masalah. Biasa saja memasuki daerah baru. Kafe pertama itu bernama, simagirau. Meskipun begitu pengelola simagirau bersedia mengantar kami ke sikokong. Dua orang anggota simagirau, Raul dan Iwan mengantar kami dengan motor, suka rela. Saya berterimakasih pada mereka.

Sampai di kafe sikokong, rupanya Pak Dirjen sudah duduk bersama rombongan. Kami duduk satu meja panjang dengan mereka. Ada Jasman Rizal, Zahirman Kadis Kominfo Padang Pariaman dan Kadis Kominfo Mentawai Heri Robertus dan dari beberapa daerah lain.

Saya duduk persis depan Dirjen IKP. Kami berdiskusi santai sambil minum kelapa muda dan mencicipi martabak mie. Tuan rumah Kominfo Mentawai sengaja mengundang makan malam. Diskusi terhenti karena Usman dan Jasman harus menghadiri acara Pak Gubernur. Sepeninggal mereka, kami lanjut makan ikan panggang.

Sebelumnya, Pak Dirjen Usman Kansong bercerita, dulu di pertengahan tahun 1990-an, dia wartawan Harian Republika. Kemudian pindah ke Metro TV. Selanjutnya masuk ke Kementerian Kominfo RI. Kini jadi Dirjen IKP.

Dia pengagum Rohana Kudus dan Jamaludin Adinegoro. Duo wartawan pemula dari Minangkabau zaman penjajahan Belanda. Zaman kini yang dia kagumi wartawan Sumatera Barat, adalah Khairul Jasmi (KJ), Pemimpin Redaksi Harian Singgalang.



** Afridon

Posting Komentar

0 Komentar