Manajemen Bank Nagari diminta mundur oleh Gubernur |
Padang , Editor – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, meminta manajemen Bank Nagari mundur apabila tak komitmen melaksanakan konversi Bank Nagari menjadi bank syariah. Hal itu ditegaskannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Subuh Mubarokah, di Masjid Raya Sumbar, Minggu (6/3/2022).
Mahyeldi menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat menyambut baik komitmen Presiden RI, Joko Widodo. Yakni menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah pada tahun 2024 mendatang. Hal itu tentunya dibuktikan dengan komitmen untuk konversi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat atau Bank Nagari menjadi bank syariah.
Hanya saja, ia melihat rencana konversi ke bank syariah itu belum dijalankan secara maksimal oleh manajemen Bank Nagari. Menurutnya, ada oknum manajemen Bank Nagari yang berupaya konversi ke bank syariah tidak terlaksana.
Untuk itu, Mahyeldi dengan tegas meminta pihak-pihak dalam manajemen Bank Nagari yang tidak menginginkan konversi tersebut, segera mengundurkan diri. Pasalnya, keinginan konversi Bank Nagari ke syariah bukan hal baru, tapi sudah dilakukan sejak era Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Apalagi, sambungnya, Presiden RI juga berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah. Jadi, Sumatera Barat harus memberikan dukungan nyata dengan melakukan konversi Bank Nagari menjadi bank syariah.
“Kita sudah putuskan bahwasanya bank umum nagari dikonversi menjadi bank umum syariah. Itu Sudah diputuskan. Maka saya harap, jajaran direksi dan komisaris tidak ada berfikiran lain dibalik itu, kalau ada, berarti tidak sama semangatnya,” ujar gubernur.
“Karena itu, hari ini saya tegaskan jika seandainya ada jajaran Bank Nagari yang berfikir lain dari yang telah diputuskan, sebaiknya mundur saja,” tegas Mahyeldi memperingati kembali.
Penegasan ini disampaikan Mahyeldi karena mengetahui masih adanya pihak manajemen Bank Nagari yang berusaha melakukan lobi, agar konversi bank syariah tidak usah direalisasikan.
“Masih ada juga yang melobi-lobi. Kalau ada yang seperti itu, silahkan lapor, akan saya berhentikan,” tegasnya lagi.
“Pada masa pak Irwan dulu, tahun 2019 juga sudah diputuskan. Saat saya gubernur ini ditegaskan lagi. Jadi, tidak ada cerita lain lagi,” sambung gubernur.
Ditambahkan gubernur, dukungan pengembangan ekonomi syariah khususnya konversi bank tersebut telah mendapat dukungan dari banyak pihak, khususnya dari para perantau dan pengusaha. Bahkan, disampaikan ada pengusaha Minang yang usahanya ada di seluruh kabupaten di Indonesia dan luar negeri, ingin menaruh uangnya di bank nagari.
Oleh sebab itu, dihadapan ratusan ASN yang hadir dalam kegiatan wirid bulanan tersebut, gubernur meminta dukungan dari masyarakat Sumbar, untuk mewujudkan misi pemerintah pusat, menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah pada tahun 2024.
** Afridon
0 Komentar