Pemko. Pariaman renovasi 111 unit rumah tidak layak huni sepanjang 2022

 

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman, Sumbar Feri Andri


Pariaman ,Editor - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat merenovasi 111 unit rumah tidak layak huni yang tersebar di empat kecamatan daerah itu sepanjang 2022 yang dana kegiatannya berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah setempat.


"Dananya Rp20 juta dari Kementerian PUPR dan Rp30 juta dari Pemkot Pariaman," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman Feri Andri di Pariaman, Jumat 16 Desember 2022.


Ia mengatakan pengerjaan renovasi rumah tidak layak huni tersebut dilakukan oleh kelompok masyarakat setempat yang realisasinya hingga saat ini tinggal tahap penyelesaian akhir.


Ia menyampaikan meskipun ratusan rumah di Pariaman sudah mendapatkan bantuan renovasi namun menurutnya masih banyak rumah warga di daerah itu yang perlu perbaikan khususnya untuk pengentasan kawasan kumuh dan penanganan stunting.


Ia menyebutkan setidaknya ada sekitar 400 unit rumah lagi di Pariaman yang perlu diperbaiki yang datanya sudah disampaikan pihaknya kepada pemerintah pusat.


"Kami bersama Wali Kota Pariaman akan terus berjuang untuk mendapatkan bantuan ini di pusat. Mudah-mudahan tahun depan masih ada bantuan," katanya.


Pihaknya berharap dengan upaya yang dilakukan maka daerah itu bebas dari kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni.


Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit meminta program renovasi rumah pada 2023 diutamakan untuk penanganan stunting.


"Stunting di Pariaman tidak saja disebabkan oleh pola asuh yang salah dan kemiskinan namun juga lingkungan yang tidak sehat," ujarnya.


Ia menyampaikan lingkungan rumah yang tidak bersih dan sehat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan bayi di bawah lima tahun (balita). Pada 2022 pihaknya berhasil menurunkan angka stunting dari 20,3 persen pada 2021 menjadi 16,8 persen pada 2022.


Oleh karena itu, lanjutnya program renovasi rumah pada 2023 harus mengutamakan pada rumah yang terdapat balita agar lingkungan tempat tinggalnya bersih dan sehat sehingga angka stunting di Pariaman bisa turun di bawah 10 persen.



** Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar