Pariaman ,Editor- Kuota pupuk urea bersubsidi untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat, mencapai 864 ton pada 2023 yang angka tersebut meningkat sekitar 150 ton dari 2022 yang hanya sekitar 700-an ton.
"Kebutuhan pupuk di Pariaman pada 2021 dan 2022 berdasarkan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) yang disusun bersama dengan penyuluh-penyuluh, namun untuk 2023 berbeda," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Dasril di Pariaman, Kamis.
Kuota pupuk bersubsidi di Pariaman pada 2023 ditetapkan oleh pemerintah pusat yang dalam pembagiannya kepada petani ditetapkan melalui surat keputusan wali kota.
Meskipun kuota pupuk urea bersubsidi meningkat namun belum mencukupi kebutuhan petani di daerah itu sehingga pihaknya mengarahkan petani menggunakan pupuk organik.
Saat ini, lanjutnya Pariaman memiliki sejumlah unit pengolahan pupuk organik yang berada di Desa Padang Biriak-biriak, Kurai Taji, dan Marunggi.
Ia menyampaikan walaupun produksi unit pengolahan pupuk dari bahan kotoran sapi tersebut masih sedikit namun membantu menopang kekurangan pupuk urea bersubsidi yang didapat oleh petani di Pariaman.
Sedangkan pupuk NPK Phonska untuk Pariaman pada 2023 mencapai 443 ton yang kondisi tersebut mengalami penurunan sekitar 100 ton. Hal itu juga dialami oleh seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, kata dia.
Selain menerima pupuk urea dan NPK Phonska bersubsidi, lanjutnya Pariaman pada tahun ini juga menerima 60 ton pupuk NPK Formula bersubsidi. Pupuk jenis tersebut khusus untuk tanaman kakao.
Ia menyampaikan terkait dengan persepsi pemerintah pusat yang sebelumnya menganggap Pariaman merupakan kota yang tidak memiliki potensi memiliki lahan pertanian.
Padahal, kata dia daerah tersebut masih banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan mendukung ketahanan pangan daerah.
Setidaknya tiga dari empat kecamatan di Pariaman yaitu Pariaman Selatan, Utara, dan Timur berpotensi dikembangkan untuk lahan pertanian dan peternakan. Selain itu daerah itu memiliki petani sebanyak 3.300-an orang.
Ia menambahkan setelah Wali Kota Pariaman menyurati pihak terkait di pemerintah pusat terkait kondisi tersebut maka persepsi tersebut sudah diluruskan
**
0 Komentar