Kepala Bappeda Lapor ke Gubernur, Medi: Alhamdulillah, BIM Tetap Internasional


Padang,Editor - Berdasarkan hasil kajian sementara pemerintah, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tidak termasuk dalam daftar bandara yang diturunkan status atau kelasnya dari internasional menjadi domestik. Pasalnya, BIM strategis fungsinya untuk pariwisata dan perbatasan.


Hal itu diungkapkan Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi setelah berkoordinasi dengan Direktorat Transportasi Bappenas dan langsung melaporkan hasilnya kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, selasa 21 Februari.


“Alhamdulillah BIM termasuk dari rencana 15 bandara yang akan tetap dibuka untuk penerbangan internasional karena berfungsi sebagai bandara pariwisata, dan juga termasuk bandara perbatasan,” ungkap Medi kepada Editor


Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah sebagaimana disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir bakal menurunkan status 32 bandara internasional menjadi hanya 14-15 saja. Selebihnya jadi bandara domestik.



Dalam pembicaraan Medi Iswandi dengan rekannya di Direktorat Transportasi Bappenas, terungkap bahwa arahan presiden untuk mengurangi bandara pintu masuk luar negeri dilakukan kajian oleh Kemenkomarves, Kementerian Perhubungan, Kementrian Pariwisata, Kementerian BUMN dan lembaga lainnya yang berhubungan dengan intelijen serta pertahanan negara. Kemenkomarves yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan sebagai koordinator tim kajian tersebut.


“Hasil kajian sementara yang sekarang dalam proses finalisasi, kemungkinan lebih dari 15 bandara yang akan ditetapkan menjadi bandara internasional sebagai pintu masuk luar negeri. Jumlah 15 bandara yang disampaikan sebelumnya, bukan patokan pasti atau harus sejumlah itu,” ungkap Medi Iswandi.


Mantan Kadis Pariwisata Sawahlunto yang dikenal dekat dengan para pimpinan dan awak media itu, menambahkan bahwa  pertimbangan utama suatu bandara dipertahankan menjadi bandara pintu masuk luar negeri ada tiga. Yakni fungsi bandara sebagai pintu masuk kargo, pintu masuk pariwisata dan bandara perbatasan.


Dari tiga fungsi itu, kata Medi, BIM termasuk dari rencana 15 bandara yang akan tetap dibuka akses luar negeri karena berfungsi sebagai bandara pariwisata, dan bandara perbatasan.


“Sebenarnya, BIM juga melayani kargo internasional. Seperti sekarang ada ekspor tuna yang juga melalui BIM. Belum lagi produk UMKM Sumbar lainnya,” tambah Medi yang baru saja membuat terobosan sistem informasi realisasi pendapatan dan pembangunan yang bisa diakses secara real-time online oleh publik


** Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar