Ibu Kandung Tega Jual Anaknya ke Pria Hidung Belang Sering


Tersanka T


Bengkulu Selatan  , Editor- Seorang ibu berprofesi ASN di Bengkulu Selatan yang menjual anaknya sebagai pekerja seks ternyata suka mangkir dari pekerjaannya. Hal itu diungkapkan oleh atasan di kelurahan tempatnya bekerja, Kelurahan Belakang Gedung.

Diketahui bahwa T dulunya merupakan petugas kebersihan di RSUD di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kemudian pada 2009, dia diangkat menjadi ASN dan ditugaskan di Kelurahan Belakang Gedung, Kecamatan Pasar Manna.

Lurah Belakang Gedung, Efmintarja menjelaskan bahwa dirinya sering menasihati oknum ASN berinisial T tersebut agar lebih rajin masuk kerja. Dirinya pun mengaku terkejut mendengar berita tentang T yang ditangkap karena menjual anak kandungnya ke laki-laki hidung belang.

"Kita sekelurahan kaget mendengar berita kalau T ditangkap karena menjual anaknya. Parahnya lagi, rumahnya dijadikan tempat prostitusi," kata Efmintarja kepada Awak Media , Senin  26 Juni 2023

Menurut dia, T adalah sosok pekerja yang sebenarnya mudah bergaul meskipun sering bolos kerja. T juga bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kelurahan dengan baik walau sering absen.

"T ini jarang masuk kerja dan tidak memikirkan absen kerja. Kita sudah nasihati agar rajin masuk kerja agar tidak bermasalah. Kalau dia rajin masuk kerja, mungkin menjual anaknya tidak akan terjadi," ungkap Efmintarja.

Dalam satu minggu, lanjut dia, T bisa mangkir kerja hingga 3 hari. T sendiri diketahui tidak pernah menuntut TPP, hanya rutin mengambil gaji pokoknya. Efmintarja mengaku awalnya pihak kelurahan mengira T ditangkap karena berkaitan dengan kasus di pekerjaan.

"Kami pikir dia ditangkap karena jarang masuk kerja, ternyata karena kasus lain," katanya.

T ditangkap Satreskrim Polres Bengkulu usai penggerebekan di rumahnya pada Rabu (21/6/2023) dinihari. Kala itu, polisi telah mendapatkan info mengenai praktik prostitusi rumahan di kediaman T. Saat penggerebekan, polisi menemukan Y (22) yang merupakan anak kandung T, sedang berada di dalam kamar bersama seorang tamu pria.

Terungkap kemudian bahwa T telah menjalankan prostitusi rumahan ini selama kurang lebih setahun. Dia menawarkan Y melalui media sosial dengan tarif sekitar Rp 350 ribu sekali 'main'. Dari situ, T mengambil fee sebesar Rp 50-100 ribu untuk dirinya sendiri.

T mengaku melakukan hal tersebut karena terimpit masalah ekonomi. Dia mengklaim bahwa penghasilannya sebagai ASN tidak mencukupi kebutuhan hidup bersama anaknya.


** detik.com





Posting Komentar

0 Komentar