Mentawai,Editor - Menurutnya soal kapal antar pulau yang pengelolaannya belum maksimal, bahkan Pemda Mentawai sudah beberapa kali mengupayakan agar terus memperbaiki layanan kapal antar pulau.
Kata dia persoalan sebelumnya adalah terkait penggunaan BBM subsidi yang tidak dapat digunakan pada kapal yang dikelola Pemda. Dan pihaknya kebijakan itu meminta bantuan kepada BPH Migas agar kapal kita tetap menggunakan BBM subsidi alasan masih berada di wilayah 3T.
Namun dijelaskan lebih lanjut respon dari BPH Migas hanya ada dua kapal yang boleh menggunakan BBM subsidi yakni KM. Simatalu dan KM. Simasin.
Hanya dua kapal yang bisa menggunakan minyak subsidi, Nade tidak dapat dioperasikan itu karena surat-suratnya itu surat hibah, dilengkapi suratnya dulu dan itu hanya bisa menggunakan Dexlite.
“Kita minta ke Dinas Perhubungan untuk dua kapal ini khusus Simasin bisa sampai di Betaet tentu kita harus melihat kondisi cuaca, ini persiapan yang matang juga tidak bisa kita paksa, kemudian kapal antar pulau yang cepat sudah beberapa kali proses lelang, tender, ada yang mendaftar tetapi tidak ada yang menawar, kalau tidak ada lagi yang mendaftart kita cari upaya lain bagaimana kapal untuk pelayanan kepada masyarakat dapat ada,” kata Pj. Bupati.
Soal kapal cepat penyeberangan antar pulau kata Martinus Dahlan, akan diupayakan dapat segera beroperasi dan melayani masyarakat. “Setelah ini kalau tidak ada yang menawar akan kita usulkan yang mengelola pihak ketiga, ada alternatif lain yang bisa, dan ada pihak swasta yang mau bekerja sama dengan kita, yang jelas kapal antar pulau kapal cepat ini bisa jalan, kendalanya masih pada tawaran soal kecocokan harga tiketnya.
Kalau itu bisa berjalan akan memudahkan kita, besok-besok tidak ada lagi pegawai kita yang sewa-sewa boat, dan bisa mengurangi dana kita, kecuali tidak ada masuk kapal antar pulau cepat, ini banyak membantu kita menghemat anggaran untuk kita gunakan yang lain,” ujar Martinus
**
.jpg)
.jpg)
0 Komentar