Isu Penolakan Penebangan Kayu oleh PT BNR Dibantah

 

isu yang berkembang tentang permasalahan penghentian


Mentawai,  Editor– Adanya isu yang berkembang tentang permasalahan penghentian dan penghambat oleh masyarakat, kapal tongkang yang membawa kayu dari Lompon Berkat itu tidak benar adanya.

Hal tersebut dibantah langsung oleh Kasat Reskrim Mentawai Ardi pada media ini kamis  13 Juli 20223

Isu adanya masyarakat yang ribut-ribut dengan kegiatan penebangan kayu yang dikerjakan sudah sesuai BHT. ” kegiatan tersebut dilaksanakan oleh PT BNR, Itu sudah benar, dan sesuai prosedur kegiatan”, jelas kasat lagi.

“PT BNR itu sudah sesuai prosedur, dan tidak ada memasuki area  masyarakat. Kemudian masyarakat yang mempunyai tanah dan masuk dalam kawasan kegiatan PT BNR, sudah terdaftar dan tidak ada yang melakukan aksi penghambatan kegiatan dan menghalangi kegiatan di kawasan yang sedang berjalan”, kata Kasat lagi.

Bonar selaku Humas PT BNR menyampaikan Adapun pemberitaan yang diberitakan tersebut menurut Bonar, itu adalah hoax dan tidak benar. Sudah berapa hari ini dan sampai sekarang ada foto yang dimuat dibeberapa media itu bukanlah foto dari penahan kapal Tongkang”, jelas Bonar. Bonar sendiri sebagai humas selalu ada di lapangan dan selama di lapangan tidak ada masyarakat yang memblokir kegiatan yang sedang berlangsung.

Adapun masyarakat yang menguasai tanah ulayat dalam kegiatan PT BNR itu dari suku Sakre rebau, dan suku Sababalat dan tidak ada termasuk suku yang lain dalam Kawasan, kegiatan. Tanah ulayat dan sampai saat sekarang ini Bonar masih bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat di Berkat dan sampai kemarin kegiatan masih berlangsung dalam angkutan dan mobilisasi kayu ke atas kapal Tongkang. “Hari ini kita masi mempunyai bukti dan rekaman video kegiatan dan dokumen lainnya ada sama kita”, ucap Bonar

Jadi yang berkembang itu adalah berita bohong karena kegiatan masih dalam kawasan yang ditetapkan dan yang diizinkan”, Ucap Bonar lagi. “kami masi berkomunikasi langsung dengan masyarakat, ada masyarakat yang tercantum yang mereka bilang, itu tidak termasuk ke dalam kaum masyarakat yang sudah terdaftar atau dari pihak kaum dari masyarakat sekitar dekat daerah lokasi”, katanya.

Kemudian dikatakan juga bahwa Kapal tongkang sudah melakukan kegiatan beberapa kali loding dari Lompon tapi tidak ada permasalahan

“Jadi yang kita herankan yang mengatasnamakan masyarakat entah masyarakat yang mana, kata bonar. Karena masyarakat yang terhimpun dan tergabung dalam kegiatan ini langsung berkomunikasi dan kami sedang berada di lokasi bersama masyarakat tersebut sebagai humas”,  ujar Bonar. 


** 

Posting Komentar

0 Komentar