Narasumber di Bengkulu, Wako Pariaman Genius Umar Ungkap Talao Pauh dari “kubangan kabau” jadi Water Front City


Talago Talao Pauh Kota Pariaman/media Pemko Pariaman


Bengkulu,Editor– Wali Kota Pariaman Genius Umar berkesempatan menjadi pembicara utama pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Bengkulu di Gedung Serbaguna Provinsi Bengkulu, Rabu, (12/7/2023) kemarin.



Dalam kesempatan tersebut, Genius Umar mengungkapkan salah satu upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukannya di Kota Pariaman yaitu program pariwisata. Dimana, telah menjadi modal utama bagi Kota Pariaman untuk mengangkat ekonomi masyarakat di kotanya. 



“Pembenahan pariwisata melalui konsep water front city telah mengubah wajah Kita Pariaman menjadi lebih menarik untuk dikunjungi,” katanya. . 


“Salah satu yang kita ubah adalah Talao Pauh, dimana sebelumnya adalah telaga yang menjadi tempat kerbau mandi- mandi, nanun setelah dibenahi dengan konsep yang tepat maka sekarang menjadi daya tarik pariwisata dan mampu mengangkat ekonomi masyarakat sekitarnya”, terangnya.


Tidak hanya bidang pariwisata, lanjut kata Genius Umar, di bidang pendidikan juga di intervensinya. Peningkatan sumber daya manusia keluarga miskin melalui sekolah gratis hingga tingkat SMA/SMK atau dikenal program Bantuan Keuangan Khusus (BKK), program Satu Keluarga Satu Sarjana (Sagasaja), kesehatan dan sanitasi.



“Kemiskinan dan pendidikan merupakan lingkaran setan yang harus diputus oleh pemerintah. Oleh sebab itu biaya sekolah dari SD hingga SMA digratiskan di Kota Pariaman, bahkan Pemko Pariaman membayar 6 miliar per tahun kepada Pemprov Sumbar untuk menggratiskan sekolah SMA/SMK yang dikelola pemprov,” 


“Agar keluarga miskin bisa keluar dari lingkaran kemiskinan juga kita kuliahkan dengan program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja). Pemko Pariaman bekerjasama dengan pendidikan tinggi vokasi seperti UI, IPB, UGM, Poltekpel Sumbar, PKP, PNP dan kampus top lainnya, sehingga lulusannya  bisa cepat diserap oleh dunia kerja.” jelasnya.


Di bidang kesehatan, Genius Umar menyampaikan bahwa  jaminan BPJS masyarakatnya sudah mencapai 99 persen sehingga dapat penghargaan UHC dari Wapres RI. Tidak hanya itu, Genius juga menyampaikan peran masyarakat sangat tinggi terutama ketika membuka akses jalan-jalan baru tanpa anggaran daerah maupun pusat.


“Sudah 24 ruas jalan atau sepanjang 40 km sudah kita buka jalan baru bersama dengan masyarakat sekitar yang mau memberikan tanahnya untuk dijadikan jalan”, tukasnya.


Dengan keterbatasan APBD yang hanya 600 mikyar per tahun, membuat Genius memutar otak mencari solusi lain. 


“Oleh sebab itu saya harus mencari anggaran pembangunan ke pemerintah pusat. Infrastruktur pasar dibantu pembangunannya oleh Presiden RI, kemudian beberapa infrastruktur pariwisata juga dibantu oleh kementrian. Sehingga pembangunan di Kota Pariaman masih bisa dilanjutkan”, terangnya lagi


Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) sekaligus Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu, Rosjonsyah mengungkapkan angka kemiskinan di provinsinya mencapai angka 14 persen, sehingga dibutuhkan program penanggulangan yang efektif.


“Tahun 2023 ini menjadi momen bagi kita untuk penanggulangan kemiskinan secara komprehensif, bagaimana penanggulangannya bisa difokuskan ke wilayah kantong kemiskinan dan dipastikan rumah tangga miskin mendapat bantuan”, ujarnya.


“Kami menilai Kota Pariaman mampu menekan angka kemiskinan di bawah angka nasional dan meningkatkan ekonomi masyarakatnya. Oleh sebab itu melalui forum ini, ketua TKPK kabupaten/kota bisa meniru langkah Kota Pariaman dalam menanggulangi kemiskinan”, harapnya.



**

Posting Komentar

0 Komentar