Pantauan di aplikasi SiPongi, jumlah titik panas di Sumbar pada Kamis (14/9) pukul 16.00 WIB tinggal dua titik bewarna kuning.) |
Padang, Editor – Sejumlah titik panas dan titik api di Sumatera Barat yang terpantau aplikasi SiPongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak empat hari terakhir berhasil dikendalikan oleh Tim Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) setempat.
“Kondisi sore ini, dari hampir seratus titik panas dan titik api yang ada di Sumbar sejak Senin 11 September 2023 sudah terkendali. Tinggal dua titik panas warna kuning yang terpantau di Pasaman dan Pesisir Selatan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi di Padang, Kamis.
Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Belum Temukan ABK yang Hilang Kontak di Laut Pessel
Ia menyebutkan titik panas yang kemudian terkonfirmasi sebagai titik api terjadi di areal perkebunan PT.Sapta di Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan pada Senin dan Selasa (11-12).
“Satgas Dalkahutla Provinsi Sumbar dan Brigade Api Pessel langsung terjun ke lokasi untuk memadamkan api dan hari ini dilaporkan telah berhasil dipadamkan,” ujarnya.
Sementara itu dalam 24 jam terakhir di Sumbar juga terpantau 86 titik panas masing-masing empat titik merah dan 83 titik berwarna kuning.
Untuk titik panas merah (tingkat kepercayaan di atas 80 persen) terpantau dua titik di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 50 Kota dan dua titik di Kesatuan Pengelolaan Hutan Provinsi (KPKP) Pesisir Selatan.
“Saat ini Brigade Dalkarhutla masih berada di lokasi untuk pemadaman, masing-masing satu tim di Lunang (Pessel) dan satu tim di Kapur Sembilan (50 Kota). Kita tengah menunggu laporan resmi,” ujarnya.
Namun menurutnya berdasarkan pemantauan hotspot jam 16.00 WIB pada aplikasi SiPongi di wilayah Sumbar tinggal dua titik panas berwarna kuning.
Hari Kedua Pencarian, Tim SAR Gabungan Belum Temukan ABK yang Hilang Kontak di Laut Pessel
“Sementara bisa kita simpulkan bahwa karhutla di Sumbar sudah bisa dikendalikan,” ujarnya.
Meski demikian, Yozarwardi mengatakan tim di daerah tetap diminta untuk memantau secara aktif titik panas, berpedoman pada SiPongi.
“Ini termasuk untuk KPH lain yaitu Sijunjung dan Dharmaraya,” katanya.
** ant
0 Komentar