Kisah anak petani di Agam
Agam,Editor– Tidak satupun orang yang tahu kemana takdir melabuhkan kehidupan ini, begitupun dengan Yuhendra pria kelahiran 1 Februari 1989 di Tapian Kandis, Salareh Aia Barat, Kabupaten Agam.
Yuhendra yang kerap disapa Imam itu kini menjabat sebagai Komisioner Bawaslu Agam. Ia dilantik pada 20 Agustus 2023.
Menyoal perjalanan hidup Yuhendra dari ia kecil hingga sekarang seperti merentang benang yang kusut di atas tikar yang reyot. Penuh kesabaran, hidup dalam keterbatas ekonomi. Orang tuanya petani dan ia anak sulung dari empat orang adik.
Yuhendra mulai membeberkan kisahnya pada Sumbarkita dengan menyebutkan dua nama yang dijadikannya sebagai motivasi hidupnya.
“Rawani dan Ali Muzar. Dua nama itu saya lekatkan di hati, menjadi motivasi dalam kehidupan ini. Mereka adalah ibu dan bapak saya,” ungkap Yuhendra.
Dikatakannya, sebagai anak pertama Yuhendra paham betul bagaimana kedua orang tuanya berjuang untuk kebutuhan hidup dan pendidikan mereka.
“Saban hari mereka (orang tua) pergi mengais rezeki ke sawah, bahkan sebagai kuli tani. Pergi pagi dan pulang jelang senja,” katanya.
Saat itu Yuhendra masih bocah sekolah dasar. Ia sekolah di Sekolah Dasar (SD) Tapian Kandih, Salareh Aia, Agam.
“Sepulang sekolah, saya juga sering ikut ayah ke sawah melakukan pekerjaan yang serasa mampu dilakukan oleh anak sekecil saya, waktu itu,” katanya.
**
0 Komentar