kepemimpinan Riswan, menginisiasi serangkaian pertemuan penting yang bertujuan untuk pembinaan dan penguatan kelembagaan Bawaslu pasca-pemilu.Kamis s/d Jumat 28-29 maret 2024 |
Pariaman,Editor-Pada hari yang cerah di Kota Pariaman, terjadi sebuah kegiatan yang mungkin luput dari sorotan utama media nasional namun memiliki dampak signifikan bagi jalannya demokrasi di Indonesia. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pariaman, dengan kepemimpinan Riswan, menginisiasi serangkaian pertemuan penting yang bertujuan untuk pembinaan dan penguatan kelembagaan Bawaslu pasca-pemilu.
Di tengah gema demokrasi yang bergaung pasca-penetapan hasil Pemilu oleh KPU RI pada 20 Maret lalu, ada kegiatan evaluasi dan introspeksi yang dilakukan Bawaslu Pariaman. Kegiatan ini tidak hanya sebagai refleksi tetapi juga sebagai sarana mempersiapkan diri untuk tantangan demokrasi yang akan datang, khususnya dalam menghadapi Pilkada serentak 2024.
Diikuti oleh para komisioner, sekretariat, dan pengawas kecamatan, serta beberapa badan adhoc, forum ini berlangsung selama dua hari penuh dengan diskusi dan pembelajaran. Keterbatasan jumlah wartawan yang diizinkan hadir menjadikan acara ini semakin eksklusif, namun pentingnya momen ini tidak dapat diukur semata dari jumlah liputan media yang ada.
Riswan, dengan nada penuh pertimbangan, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai respons terhadap proses demokrasi yang masih berlangsung, terutama mengingat adanya proses Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang saat ini ditangani oleh Mahkamah Konstitusi. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan Bawaslu tidak berakhir begitu saja setelah pemilu.
Lebih jauh, beliau mengakui bahwa meskipun di Kota Pariaman tidak ditemukan pelanggaran pemilu yang signifikan, namun kegiatan ini menjadi penting sebagai evaluasi. Apakah pengawasan yang dilakukan selama ini sudah maksimal atau belum, dan bagaimana caranya mengatasi keterbatasan yang ada, khususnya dalam menerima informasi tentang pelanggaran yang terjadi.
Dengan Pilkada serentak 2024 di cakrawala, tekanan dan tantangan yang akan dihadapi tentunya akan berbeda. Maka dari itu, pembinaan dan penguatan kelembagaan Bawaslu yang dilakukan saat ini tidak hanya sebagai langkah retrospeksi, tapi juga prospektif.
Kegiatan ini adalah sebuah simbol penting bahwa dalam demokrasi, evaluasi dan peningkatan kapasitas adalah sebuah proses yang tidak pernah berakhir. Untuk Pariaman, dan Indonesia pada umumnya, kegiatan seperti ini menjadi batu loncatan penting dalam mengukir asa bagi demokrasi yang lebih kuat dan berintegritas di masa yang akan datang.
**Afridon
0 Komentar