Sulawesi Selatan - Insiden penyerangan terhadap wartawan kembali terjadi, kali ini menimpa Johanes Daeng Lallo dari Media Editor. Kejadian ini berlangsung di SPBU Kalappo, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dimana Daeng Saung, yang dikenal sebagai Bos Mafia Solar, bersama beberapa anggotanya, terlibat dalam pengeroyokan tersebut pada Senin, 11 Maret 2024, sekitar pukul 14.20 WIB.
Lallo, yang mengalami kekerasan fisik terutama di kepala dan wajah, menceritakan bahwa serangan terjadi secara mendadak saat ia berada di depan SPBU Kalappo. Pelaku, Daeng Saung, langsung menuduh Lallo telah menulis berita tentangnya dan tanpa banyak bicara, langsung melakukan tindak kekerasan bersama anggotanya.
Daeng Saung, yang dikenal memiliki hubungan kerjasama dengan SPBU Kalappo, telah lama dituduh menampung Solar Bersubsidi secara ilegal. Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap wartawan, sebuah tindakan yang secara tegas dikutuk oleh banyak pihak.
Azis Kawang, Ketua DPC SERPERNAS Kabupaten Takalar, menuntut agar Kapolres Takalar segera mengambil tindakan terhadap pelaku utama dan anggotanya. "Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kekerasan terhadap wartawan. Kebebasan pers di Indonesia dijamin oleh UU dan harus ditegakkan," tegas Azis, mengacu pada UU Pers No 40 tahun 1999 yang melindungi kemerdekaan dan kegiatan pers.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada tanggapan dari Daeng Saung atau perwakilan dari SPBU Kalappo terkait insiden tersebut. Komunitas pers dan masyarakat luas menantikan tindakan hukum yang cepat dan tegas terhadap pelaku, sebagai wujud penegakan kebebasan pers dan perlindungan terhadap wartawan.
** Tim Liputan
0 Komentar