Padang,Editor -Di tengah kesan yang seringkali kelam dari kehidupan di balik jeruji besi, Lapas Kelas IIA Padang menghadirkan kabar baik dengan peluncuran Dapur Basalero, dapur higienis pertama di Sumatera Barat. Peluncuran ini tidak hanya menandai perubahan fisik, tetapi juga komitmen moral dan sosial terhadap peningkatan kualitas hidup para narapidana.
Dapur yang diresmikan oleh Inspektur Jenderal Kemenkumham, Reynhard Silitonga, bukan hanya sebuah ruangan yang terpisah antara dapur basah dan kering, melainkan sebuah simbol dari standar kehigienisan yang lebih tinggi yang sebelumnya hanya ditemui di penjara-penjara di Pulau Jawa. Dengan kondisi yang 100% lebih steril dan bersih, dapur ini setara dengan apa yang ditemukan di fasilitas-fasilitas modern.Jumat 19 april 2024
Kepala Lapas, Marten, menggambarkan bagaimana inspirasi dari studi banding ke Lapas Cipinang telah membawa angin perubahan tersebut ke Padang. Langkah ini diambil bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar tetapi juga sebagai upaya peningkatan layanan kepada narapidana, di mana makanan yang sehat dan higienis menjadi prioritas.
Daftar menu yang kini diadopsi di Dapur Basalero telah dirancang untuk memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Dirjen Pemasyarakatan, memastikan bahwa setiap piring yang disajikan tidak hanya memenuhi selera tapi juga kebutuhan nutrisi penting. Inisiatif ini diharapkan dapat menular ke lembaga pemasyarakatan lain di Sumatera Barat, membawa perubahan yang berkelanjutan pada cara institusi ini menjaga kesehatan penghuninya
Langkah besar ini menunjukkan bahwa reformasi dalam sistem pemasyarakatan tidak hanya terbatas pada aspek keamanan dan pengawasan, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan kesehatan. Dengan adanya Dapur Basalero, Lapas Kelas IIA Padang telah memulai era baru bagi pemasyarakatan yang lebih manusiawi, menempatkan kesehatan dan kesejahteraan narapidana sebagai prioritas utama. Sebuah langkah kecil di dapur, namun sebuah lompatan besar dalam humanisasi narapidana.
** Afridon.
0 Komentar