Padang Pariaman- Editor , Sumatera Barat — Kondisi darurat tergambar di wajah para pengguna jalan Provinsi Lubuk Basung via Sungai Geringging. Badan jalan yang amblas dan terancam putus di beberapa titik, telah memicu keresahan yang mendalam di hati warga Padang Pariaman. Mengapa perbaikan hanya dilakukan setelah ada tragedi? Pertanyaan ini kini menggema di kalangan masyarakat setempat.
Situasi di lapangan cukup mengkhawatirkan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa jalan tersebut, yang berfungsi sebagai arteri vital penghubung antar kecamatan, kini semakin terkikis. Di Padang Olo dan Kuranji Hulu, tanah di bawah jalan terus tergerus, meninggalkan jurang sedalam 50 meter yang mengintai nyawa.
Kondisi jalan padang pariaman |
Daus, seorang pemuda setempat, menyoroti kekhawatiran yang dirasakan warga. “Kalau tidak segera diperbaiki, jalan ini bisa ambrol total. Isolasi daerah tak terhindarkan, dan itu akan memutus arteri ekonomi, mengganggu ritme kehidupan masyarakat,” ungkapnya dengan nada serius.
Konsekuensinya, Suhatri Bur, Bupati Padang Pariaman, telah mengambil langkah tegas dengan mengirimkan surat permohonan perbaikan ke Gubernur Sumatera Barat dan Dinas PUPR. “Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal kehidupan dan keselamatan masyarakat. Kami terus berupaya mengkomunikasikan urgensi masalah ini,” tegas Suhatri.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pemerintah daerah telah memulai pembangunan jalan alternatif dari Kamumuan ke Batu Gadang sebagai solusi sementara. Namun, perbaikan permanen dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tetap menjadi harapan besar.
Di tengah situasi genting ini, warga dan pengemudi diimbau untuk tetap waspada. Ikram seorang warga yang sering melintasi jalan tersebut, berbagi pengalamannya. “Banyak pengemudi yang tidak sadar akan risiko yang ada. Kami, warga lokal, berusaha mengingatkan setiap pengguna jalan untuk berhati-hati,” tuturnya.
Keselamatan menjadi prioritas, tetapi ketidakpastian masih menggantung di udara. Hingga solusi permanen diterapkan, jalan provinsi ini akan terus menjadi sumber kecemasan dan ancaman bagi warga Padang Pariaman
**Afridon
0 Komentar