" Sopir Melarikan Diri: Meninggalkan Rute, Meninggalkan Tanggung Jawab"

pencarian terus dilakukan terhadap Kevin Harahap, sopir utama yang diduga melarikan diri setelah kecelakaan.




Bukittinggi,Editor- Kecelakaan tragis yang terjadi pada bus ALS di Jorong Nyiur, Nagari Malalak Selatan, tidak hanya menghasilkan duka mendalam bagi keluarga korban tetapi juga memperlihatkan celah besar dalam standar keselamatan perjalanan bus interkota. Pada hari nahas tersebut, dua masalah kritis muncul yang menandai kegagalan fatal dalam sistem operasional: sopir utama yang menghilang pasca-kejadian dan sopir cadangan yang tidak mengetahui rute yang seharusnya dilalui.


Kombes Dwi Agus dari Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat mengungkapkan bahwa pencarian terus dilakukan terhadap Kevin Harahap, sopir utama yang diduga melarikan diri setelah kecelakaan. Faktor kelalaian menjadi sorotan utama dalam penyelidikan ini, menimbulkan tanda tanya besar tentang pengawasan dan pelatihan yang diberikan kepada sopir-sopir bus.


Di sisi lain, Joni Afrizal, sopir cadangan, menunjukkan masalah yang tak kalah serius. Joni mengakui bahwa ia tidak hanya tidak familiar dengan rute Malalak, tetapi juga terkejut menemukan dirinya di jalur tersebut setelah terbangun dari tidurnya saat kecelakaan terjadi. "Saya tahu sudah kecelakaan saat itu saya lagi tidur, dan saya kaget sudah ada di jalan tersebut, karena seharusnya kita lewat Padang Panjang," ujar Joni.


Peristiwa ini membuka mata akan pentingnya memastikan semua sopir yang bertugas memiliki pengetahuan rute yang memadai dan siap sedia mengambil alih kemudi dalam keadaan darurat. Kejadian di Malalak menunjukkan kegagalan dalam sistem yang seharusnya mencegah kecelakaan fatal semacam ini.


Sebagai tanggapan atas tragedi ini, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pelatihan dan verifikasi kesiapan sopir. Ini termasuk memastikan bahwa setiap sopir memiliki pengetahuan rute yang cukup dan telah menjalani simulasi mengemudi yang memadai sebelum diberi tanggung jawab atas nyawa penumpang.


Tragedi di Malalak bukan hanya sekedar kecelakaan; ini adalah peringatan keras bagi industri transportasi bus untuk memperketat standar dan meningkatkan keamanan dalam operasionalnya. Masyarakat dan para penumpang layak mendapatkan jaminan bahwa pengemudi yang mengemudikan kendaraan mereka memiliki keterampilan, pengetahuan, dan keandalan yang dibutuhkan untuk membawa mereka sampai tujuan dengan selamat.



**Afridon



Posting Komentar

0 Komentar