Pilkada Pariaman Memanas: Tiga Nama Besar Bersiap Mengisi Kursi Wakil Walikota

Dinamika politik menjelang Pilkada Pariaman semakin memanas, meninggalkan zona hijau dan memasuki zona kuning. Para bakal calon telah mulai menunjukkan diri secara terbuka, tak lagi sembunyi-sembunyi.

 

Pariaman - Dinamika politik menjelang Pilkada Pariaman semakin memanas, meninggalkan zona hijau dan memasuki zona kuning. Para bakal calon telah mulai menunjukkan diri secara terbuka, tak lagi sembunyi-sembunyi.


Partai politik juga sibuk mempersiapkan koalisi untuk mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota. Diperlukan koalisi parpol dengan akumulasi empat kursi di DPRD Kota Pariaman hasil Pemilu 14 Februari lalu untuk bisa maju dalam Pilkada.


Saat ini, hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah mulai membangun koalisi dengan mengusung Genius Umar dan M Ridwan. Dengan perolehan tiga kursi DPRD, PKS masih membutuhkan satu kursi lagi, yang mereka upayakan melalui koalisi dengan Partai Bulan Bintang (PBB) yang memiliki satu kursi. Namun, langkah ini tidak mudah karena PBB juga diminati oleh Partai Golkar yang kemungkinan besar akan mengusung Mardison Mahyuddin sebagai calon walikota.


Selain koalisi partai, para calon walikota juga harus memikirkan calon pendamping mereka. Meski banyak nama yang muncul dalam radar survei, hanya tiga nama yang dianggap serius dan siap maju sebagai calon wakil walikota, yakni politisi dan anggota DPRD Kota Pariaman yang juga pengusaha properti Edison TRD, Wakil Ketua DPRD Pariaman dan Sekjen PPP Sumatera Barat Mulyadi, serta politisi dan pengusaha Ali Bakri alias Karepok.


Ketiga tokoh ini memiliki hubungan yang unik, terutama Edison TRD dan Mulyadi. Meski berbeda profesi dan partai, mereka memiliki hubungan personal yang sangat dekat. Kedekatan ini membuat mereka enggan bersaing satu sama lain di Pilkada. Artinya, jika salah satu dari mereka maju sebagai calon wakil, yang lain akan memberikan dukungan penuh untuk memenangkan pasangan tersebut.


Dengan pasangan Genius Umar dan M Ridwan yang dianggap sudah fix, perhatian kini tertuju pada siapa yang akan menjadi pasangan Mardison Mahyuddin dan Yota Balad. Kedua tokoh ini belum menentukan calon wakil yang sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Situasi ini memaksa mereka untuk realistis dan memahami bahwa pilihan yang tersedia terbatas.


Mencari calon wakil yang ideal di tengah kondisi politik yang kompleks ibarat mencari ikan gambolo di bulan terang. Meski ada, jumlahnya terbatas dan tak bisa diharapkan muncul tiba-tiba menjelang pendaftaran. Kompleksitas politik menuntut perencanaan yang matang dan menghindari kebetulan.


Dengan demikian, Pilkada Pariaman diperkirakan akan diikuti oleh tiga pasangan calon. Siapakah yang akan mendampingi Mardison Mahyuddin dan Yota Balad? Hanya waktu yang akan menjawab.


**  Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar