Kasus Afif Maulana: Polda Sumbar dalam Sorotan

Afif ditemukan tidak bernyawa di bawah Jembatan Kuranji, Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024


Padang,Editor - Kasus tewasnya Afif Maulana, seorang bocah SMP berusia 13 tahun, telah mengguncang Sumatera Barat. Afif ditemukan tidak bernyawa di bawah Jembatan Kuranji, Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024.


 Kondisinya sangat memprihatinkan dengan luka lebam di berbagai bagian tubuhnya seperti pinggang, punggung, pergelangan tangan, dan siku, serta luka parah lainnya.


Kronologi Kejadian


Insiden tragis ini bermula ketika Afif dan belasan temannya melakukan konvoi pada Ahad dini hari. 


Tim Samapta Bhayangkara atau Sabhara Polda Sumbar menangkap rombongan tersebut di Jembatan Kuranji. Namun, nama Afif tidak tercatat dalam daftar penangkapan, hingga kemudian ia ditemukan meninggal dunia.


Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menyatakan bahwa Afif meninggal karena melompat dari jembatan setinggi 12 meter dalam upaya melarikan diri dari penangkapan. Kesimpulan ini didasarkan pada kesaksian teman Afif yang mengaku diajak melompat oleh korban.


Tudingan Penyiksaan


Namun, Direktur LBH Padang, Indira Suryani, menuding bahwa Afif tewas karena penyiksaan oleh polisi. Berdasarkan investigasi yang dilakukan LBH Padang, saksi melihat Afif terakhir kali dikelilingi oleh Tim Sabhara. Hasil investigasi ini diunggah di media sosial Instagram, @lbh_padang, dan menjadi viral, memicu kemarahan publik.


Profil Kapolda Sumbar Irjen Suharyono


Irjen Suharyono menjabat sebagai Kapolda Sumbar sejak 14 Oktober 2022, menggantikan Irjen Teddy Minahasa yang dipindahkan ke Jawa Timur. Suharyono, yang lahir di Temanggung pada 2 Desember 1966, 


adalah lulusan terbaik Adhi Makayasa Akpol angkatan 1992. Karirnya di kepolisian terbilang cemerlang, pernah menjabat sebagai Kapolresta Banjarmasin pada 2012

 Direktur Intelijen Keamanan Polda Kepulauan Riau pada 2014,

 Analis Kebijakan Madya Bidang Politik Baintelkam Polri pada 2015.

Pada 2017, ia naik pangkat menjadi Perwira Tinggi Baintelkam Polri dan ditugaskan di Badan Intelijen Negara. 

Tahun 2020, Suharyono menjadi Penyidik Utama Bareskrim Polri di OJK. Hingga pada 2022, ia dipercaya menjadi Kapolda Sumbar.

Tanggapan dan Harapan

Kasus kematian Afif Maulana menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan oleh aparat kepolisian.


 Masyarakat Sumatera Barat berharap kasus ini diusut tuntas demi keadilan bagi korban dan keluarganya. Di sisi lain, Polda Sumbar dan Irjen Suharyono harus menghadapi tantangan untuk membuktikan bahwa institusi mereka tetap menjaga integritas dan kepercayaan publik.


**tim



Posting Komentar

0 Komentar