mencapai hampir 67% per minggu ini |
Padang Pariaman, Editor- Di Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, proyek rekonstruksi bendungan atau cekdam yang sempat terhenti kini kembali berjalan dengan penuh optimisme. Efliwardi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, mengungkapkan bahwa pekerjaan telah mencapai hampir 67% per minggu ini, dengan progres pembayaran keuangan sebesar 60%.
Proyek ini, yang dipimpin oleh PT. Inanta Bhakti Utama dengan nilai kontrak sebesar Rp 11.059.399.500, didanai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat untuk mengendalikan banjir di Pasar Sungai Limau dan sekitarnya. Menariknya, meski tantangan cuaca selalu menjadi faktor penentu, pihak kontraktor tetap optimis proyek ini akan selesai tepat waktu, yakni pada pertengahan September 2024.
Dalam wawancara, Efliwardi menyatakan, "Asalkan cuaca mendukung, kami yakin proyek ini akan selesai sesuai target. Harapannya, bendungan ini bisa segera bermanfaat bagi masyarakat sekitar, khususnya di kawasan Pasar Sungai Limau."
Bupati Padang Pariaman, yang secara langsung meninjau proyek ini pada akhir Juni 2024, turut menyampaikan harapannya agar pembangunan berjalan lancar dan selesai sesuai kontrak. Didampingi oleh Sekretaris Daerah Rudy Rilis, Kepala Dinas PUPR yang juga Plt. Kepala Pelaksana BPBD El Abdes, dan Camat Sungai Limau, Bupati mengapresiasi dukungan masyarakat yang memungkinkan proyek ini berjalan tanpa hambatan berarti.
Proyek ini bukan sekadar rekonstruksi fisik; lebih dari itu, ia membawa harapan bagi masyarakat setempat. Bendungan yang terletak strategis di kawasan Pasar Sungai Limau ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang kerap mengancam aktivitas perekonomian lokal. Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar menjadi kunci kelancaran pembangunan ini.
Dalam konteks lebih luas, rekonstruksi bendungan Sungai Limau ini mencerminkan sinergi yang baik antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat. Meski cuaca menjadi faktor eksternal yang tak dapat dikendalikan, kerja sama dan komunikasi yang efektif di lapangan menjadi fondasi keberhasilan proyek ini.
Kini, seluruh mata tertuju pada pertengahan September, saat tenggat waktu proyek tiba. Dengan doa dan harapan besar, bendungan ini diharapkan segera berdiri kokoh, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sungai Limau dan sekitarnya
**Afridon.
0 Komentar