Afridon: Dari Farmasi ke Jurnalisme, Jejak Sang Penjaga Kebenaran di Sumbar"

 

Afridon

Membangun Fondasi Sejak Dini

Lahir pada 23 Juni 1974 di Kota Padang, Afridon tumbuh dalam lingkungan yang menghargai pendidikan. Ia menghabiskan masa kecilnya di Bandar Buat, sebuah kawasan di Kota Padang, di mana ia menimba ilmu di SD 04 Bandar Buat dan melanjutkan ke SMP Negeri 21 Bandar Buat. Bakatnya dalam menyerap informasi dan keinginannya untuk terus belajar membawanya ke SMF Prayoga, sebuah sekolah menengah farmasi terkemuka di Kota Padang, yang ia selesaikan pada tahun 1993. Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG JAKARTA) Prodi Farmasi 1998.

Perjalanan Menjadi Jurnalis

Meskipun memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi, Afridon menemukan panggilannya dalam dunia jurnalistik. Perjalanan kariernya sebagai jurnalis dimulai pada 1 April 2010. Semangatnya untuk mencari kebenaran dan menginformasikan publik tentang berbagai isu penting mendorongnya untuk terus berkembang dalam profesi ini. Hanya dalam dua tahun, tepatnya pada 1 April 2012, Afridon resmi bergabung dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat, sebuah langkah penting yang semakin memantapkan posisinya dalam dunia jurnalistik di Sumbar.

Mengasah Pengalaman di Berbagai Media

Afridon bukanlah sosok yang cepat puas. Ia terus mengejar pengalaman dengan bergabung dalam berbagai media, baik cetak maupun online. Dari Minangkabauonline, tempat di mana ia mulai memahami dinamika jurnalisme digital, hingga Padang Expo, Koran Padang, dan Tabloid Editor, Afridon selalu mencari cara untuk memperluas wawasan dan mengasah keterampilan jurnalistiknya. Saat ini, ia menjadi salah satu jurnalis andalan di Beritaeditorial.com, di mana ia kerap menulis artikel yang mendalam dan berwawasan luas.

UKW: Mengukir Prestasi dengan Standar Tinggi

Salah satu tonggak penting dalam karier Afridon adalah ketika ia mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Dewan Pers pada 5-6 Juli 2024. Ujian yang digelar di bawah pengawasan Khairul Jasmi, seorang penguji senior yang dihormati di dunia pers, menjadi momen di mana Afridon diuji bukan hanya dalam hal kemampuan menulis, tetapi juga dalam etika dan tanggung jawab jurnalistik. Melalui ujian ini, Afridon tidak hanya berhasil memperkuat kredibilitasnya sebagai jurnalis, tetapi juga menunjukkan dedikasinya untuk selalu menjaga standar jurnalistik yang tinggi.

Semangat yang Tak Pernah Padam

Afridon dikenal di kalangan rekan-rekannya sebagai sosok yang tak pernah berhenti belajar. Dedikasinya terhadap profesi jurnalisme tidak hanya terlihat dari keuletannya dalam meliput berbagai isu, tetapi juga dari kesediaannya untuk terus memperbaiki diri. Ia selalu percaya bahwa seorang jurnalis harus menjadi pelayan publik yang jujur dan objektif, dan itulah prinsip yang ia pegang teguh hingga hari ini.

Membangun Masa Depan Jurnalisme di Sumbar

Dengan segudang pengalaman dan dedikasi yang tinggi, Afridon kini menjadi salah satu pilar penting dalam dunia jurnalisme di Sumatera Barat. Melalui tulisannya di berbagai media, ia terus berusaha memberikan informasi yang akurat dan mendidik kepada masyarakat. Di usia yang ke-50, Afridon tetap semangat dan berkomitmen untuk melanjutkan pengabdiannya dalam dunia jurnalistik, dengan harapan dapat menjadi teladan bagi generasi jurnalis muda di masa depan


**Afridon.

.

Posting Komentar

0 Komentar