Nyoman Nuarta, desainer Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) |
Jakarta, Editor - Nyoman Nuarta, desainer Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), memberikan penjelasan menarik terkait pemilihan warna gelap yang digunakan pada bangunan ikonik tersebut. Warna yang selama ini dianggap mistis, ternyata dipilih dengan alasan yang mendalam dan penuh makna.
Nyoman menjelaskan bahwa warna kuningan pada bagian depan Istana Garuda akan mengalami perubahan seiring waktu karena proses alami yang disebut patina, sebuah reaksi oksidasi yang akan mengubah warna kuningan menjadi hijau kebiruan. Proses ini, menurut Nyoman, memberikan karakter unik pada bangunan dan menambah keindahan alami seiring waktu.
Namun, yang lebih menarik adalah filosofi di balik pemilihan warna gelap. Nyoman sengaja menghindari warna mencolok seperti emas, yang sering kali dikaitkan dengan kemewahan dan keagungan. Sebaliknya, ia memilih warna yang lebih subtil dan gelap, seperti baja tahan cuaca yang akan semakin gelap setelah terpapar elemen alam.
"Pilihan warna ini tidak hanya estetis, tetapi juga filosofis," kata Nyoman. "Saya ingin Istana Garuda menjadi simbol yang kuat dan tahan lama, bukan hanya sekadar bangunan mewah dengan warna mencolok."
Pilihan ini juga didasarkan pada contoh-contoh dari berbagai struktur ikonik di dunia, seperti jembatan-jembatan di New York yang memiliki warna serupa. Ini menunjukkan bahwa bangunan yang tahan lama tidak selalu harus tampil mencolok, tetapi dapat memiliki kesan mendalam dengan warna-warna yang lebih alami dan membumi.
Selain itu, Nyoman juga menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, dengan mematuhi peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Semua material yang digunakan untuk Istana Garuda, termasuk baja dari Krakatau Steel, dipilih dengan sangat hati-hati untuk memastikan kualitas dan daya tahan bangunan.
Filosofi dan perhatian terhadap detail yang ditunjukkan Nyoman Nuarta dalam perancangan Istana Garuda IKN mencerminkan komitmennya untuk menciptakan simbol nasional yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga memiliki makna dan kekuatan yang mendalam. Dengan segala pemikiran yang dituangkan, Istana Garuda diharapkan menjadi representasi dari kekuatan, kebanggaan, dan kesatuan bangsa Indonesia, sesuai dengan filosofi bentuk Garuda yang memeluk, melindungi, dan menjaga.
Dengan pendekatan mendalam dan filosofi yang kuat, Nyoman Nuarta berhasil mengubah pemilihan warna menjadi sebuah cerita yang menggugah, menggambarkan komitmennya untuk menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar bangunan—sebuah simbol nasional yang abadi dan bermakna.
**Rilis
0 Komentar