Perangkat korong dan masyarakat setempat akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini. |
Padang Pariaman - Editor - Pasar Baru di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kini menjadi pusat perhatian dengan hadirnya Kafe Dunia Malam. Kafe ini menawarkan hiburan musik live hingga pukul 04.00 WIB, namun kehadirannya menimbulkan keresahan di kalangan warga sekitar rabu. 31 Juli 2024
Kafe Dunia Malam yang dikelola oleh Bujang Lasuih, yang dikenal sebagai "Papi", menawarkan bir apel merah seharga Rp 80 ribu dan nasi goreng Rp 15 ribu.
Kafe ini dilengkapi dengan meja kayu, kursi duduk terpisah, dan kipas angin seadanya. Selain itu, Tika (27 ) seorang warga asal Kambang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang baru menekuni profesi sebagai pemandu lagu, turut meramaikan suasana kafe ini.
Ruko di Pasar Baru yang dijadikan kafe ini awalnya dikontrak oleh sebuah pabrik arang dan dipercayakan kepada Eri Tato. Kini, ruko tersebut dikelola oleh pemuda setempat, yaitu Anto, Eka, dan IR, bersama tokoh masyarakat yang berupaya menyediakan hiburan bagi warga hingga dini hari.
Namun, musik yang diputar di kafe ini menimbulkan getaran hingga mengganggu ketenangan tetangga
"Getaran musik hingga bergetar tetangga, menimbulkan keresahan," kata Eka. Ia berencana untuk mengadakan rapat dengan perangkat korong guna membahas penutupan kafe di Pasar Baru.
Keberadaan oknum yang membekingi Kafe Dunia Malam menambah tantangan bagi perangkat korong dan pemuda setempat dalam mengatasi keresahan warga.
Mereka berharap bisa menemukan solusi agar suasana di lingkungan Pasar Baru tetap kondusif tanpa mengabaikan kebutuhan hiburan warga.
Kafe Dunia Malam mungkin memberikan hiburan bagi sebagian orang, namun keseimbangan antara hiburan dan kenyamanan warga sekitar tetap harus dijaga.
Perangkat korong dan masyarakat setempat akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini.
**tim
0 Komentar