kepala keluarga yang terdampak juga menerima santunan sebesar Rp 5 juta, dengan total bantuan mencapai sekitar Rp 100 juta. Dana ini berasal dari sumbangan dana taktis beberapa OPD dan Baznas. |
Padang Pariaman, Editor— Pada Minggu, 11 Agustus 2024, suasana di Korong Kampung Bendang, Nagari Sungai Sariak, masih terasa muram. Asap bekas kebakaran yang melalap delapan petak toko dan dua unit rumah pada Jumat dini hari masih terlihat, meninggalkan jejak luka mendalam bagi sembilan kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan sumber mata pencaharian mereka. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 2 miliar, membuat peristiwa ini menjadi salah satu musibah terbesar yang terjadi di wilayah ini.
Namun di balik duka tersebut, ada secercah harapan yang muncul dari perhatian dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Bupati Suhatri Bur, yang akrab disapa Aciak, bersama dengan Ketua TP-PKK, Baznas, Dinsos, BPBD, Camat VII Koto Sei. Sariak, wali nagari setempat, dan tokoh masyarakat, turun langsung ke lokasi kebakaran. Mereka membawa bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh para korban.
Bupati Suhatri Bur, dengan hati yang terbuka, menyampaikan bahwa sejak hari pertama kejadian, pemerintah daerah selalu hadir di tengah masyarakat. "Setiap hari kami ada di sini. Dan hari ini, kita hadir lagi untuk membawakan bantuan kebutuhan harian mulai dari sandang, pangan, dan kebutuhan untuk tidur seperti selimut dan kasur," ucapnya, penuh empati. Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan pokok seperti makanan siap saji, beras, telur, minyak goreng, serta pakaian sekolah untuk anak-anak.
Tidak hanya itu, setiap kepala keluarga yang terdampak juga menerima santunan sebesar Rp 5 juta, dengan total bantuan mencapai sekitar Rp 100 juta. Dana ini berasal dari sumbangan dana taktis beberapa OPD dan Baznas. "Alhamdulillah semuanya sudah kita distribusikan dan semoga bisa meringankan beban korban," ujar Aciak, yang juga mantan Ketua Baznas Padang Pariaman.
Dalam momen tersebut, Aciak juga membuka donasi untuk masyarakat yang ingin berkontribusi membantu korban kebakaran. "Dengan tangan terbuka, kami menerima bantuan masyarakat dari ranah rantau untuk meringankan derita korban," katanya.
Kepada para korban, Aciak menyampaikan pesan penuh harapan agar mereka tidak terlalu larut dalam kesedihan. "Musibah ini adalah ujian. Yang jelas di saat seperti ini, kita harus meningkatkan ibadah kita, agar semua yang berlalu dapat pulih kembali," tutupnya.
Kehadiran Bupati Suhatri Bur dan jajaran pemerintah daerah di lokasi kebakaran memberikan harapan baru bagi para korban, bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi cobaan ini. Kepedulian pemerintah daerah menjadi bukti nyata bahwa di tengah segala keterbatasan, masih ada sinar harapan yang menyala, menyemangati mereka untuk bangkit dan memulai kembali
** Afridon.
0 Komentar