" Polisi Rampok Mobil ATM, Kapolda: Tindakan Tegas Menanti "

 


Padang Pariaman, Editor – Kasus perampokan mobil jasa pengisian ATM yang menghebohkan Sumatera Barat memasuki babak baru setelah terungkapnya keterlibatan dua oknum polisi dalam aksi tersebut. Mobil yang mengangkut tujuh kotak berisi uang senilai sekitar Rp 6,2 miliar itu dirampok di kawasan Padang Pariaman pada Selasa, 27 Agustus 2024.


Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono, mengonfirmasi bahwa dua dari tiga pelaku perampokan tersebut adalah anggota polisi aktif. "Dua pelaku merupakan oknum polisi berpangkat Briptu dan Bripda," ujar Suharyono dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 28 Agustus 2024.


Dua oknum polisi yang dimaksud adalah Brigadir Polisi Satu (Briptu) MPP (31) dan Brigadir Polisi Dua (Bripda) MSA (21). Sementara itu, pelaku ketiga yang turut terlibat adalah seorang warga sipil berinisial AS (38).


Menurut keterangan awal, peristiwa perampokan terjadi saat mobil jasa pengisian ATM berangkat dari Padang dengan membawa uang Rp 6,2 miliar yang rencananya akan disebar ke sejumlah ATM di Padang dan Padang Pariaman. Namun, dalam perjalanan, sopir mobil pengangkut uang tersebut menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai polisi berpangkat Iptu. Akibat panggilan itu, mobil berhenti di lokasi yang telah disepakati, dan perampokan pun terjadi.


Kapolda menegaskan bahwa kedua oknum polisi tersebut akan menerima sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku. "Kami akan memberikan tindakan tegas terhadap mereka yang melanggar hukum, apalagi oknum polisi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat," kata Suharyono.


Meskipun ketiga pelaku sudah ditangkap, mereka belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih menjalani pemeriksaan intensif. Hingga kini, kepolisian masih mendalami bagaimana proses perampokan berlangsung, termasuk klaim penggunaan senjata api oleh para pelaku.


Total uang yang berhasil dibawa kabur oleh para perampok diperkirakan sebesar Rp 2,5 miliar, sementara sisanya tetap aman di dalam mobil pengangkut. Setelah kejadian, korban langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak berwajib, yang kemudian bergerak cepat menangkap para pelaku.


Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama terkait kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Kapolda Sumatera Barat berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menindak siapa pun yang terlibat, tanpa pandang bulu.




** Afridon


Posting Komentar

0 Komentar