Rp5,6 Miliar Raib dalam Perampokan ATM: Oknum Polisi Diduga Terlibat




Padang Pariaman,Editor– Sebuah kejadian yang mengejutkan terjadi pada dini hari Selasa, 27 Agustus 2024, di Kasang Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Sebuah mobil jasa pengisian ulang uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) PT Bringin Gigantara diduga menjadi target perampokan oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK). Peristiwa yang terjadi di depan PT Jaya Sentrikon ini menambah daftar panjang kejahatan berani di Sumatera Barat.

Pukul 02.30 WIB, dalam sekejap, tiga pelaku melancarkan aksinya. Dari informasi yang dihimpun, salah satu pelaku diduga kuat merupakan oknum anggota Polri, sebuah fakta yang menambah kompleksitas kasus ini. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung intensif. "Masih kami dalami," ujarnya singkat, tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Rangkaian Kejadian: Rencana yang Matang dan Eksekusi yang Cepat

Keberanian para pelaku tergambar jelas dari cara mereka merencanakan dan mengeksekusi perampokan ini. Berdasarkan data yang dihimpun  Beritaeditorial.com, aksi ini dimulai dengan sebuah telepon pada Senin malam, 26 Agustus 2024, sekitar pukul 23.00 WIB. Bripda Steven Imanuel Harahap, pengawal jasa pengisian uang ATM, menerima telepon dari seseorang yang mengaku bernama Iptu Hendra, seorang anggota polisi di Polres Pariaman Kota. Pelaku meminta bantuan Steven untuk menitipkan barang kepada istrinya di Pariaman.

Telepon berlanjut ketika mobil jasa pengisian uang ATM tersebut berada di Fly Over Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Pelaku, yang bertindak seolah-olah memiliki wewenang, meminta Steven mengirimkan foto lokasi warung di sekitar Fly Over. Instruksi terakhir pelaku adalah memindahkan kendaraan ke atas Fly Over, tepat di depan PT Jaya Sentrikon—lokasi dimana malapetaka itu terjadi.

Sesampainya di lokasi yang ditentukan, dua pelaku lainnya segera muncul dan mulai menggeledah kendaraan. Tanpa perlawanan berarti, mereka berhasil mengambil telepon seluler milik para saksi, kunci mobil, serta brankas berisi uang tunai. Dalam hitungan menit, para pelaku berhasil membawa kabur tujuh boks uang pengisian ATM dengan total kerugian yang mengejutkan, mencapai Rp5,6 miliar.

Pelarian dan Misteri Mobil Putih

Pelarian para pelaku juga dilakukan dengan cepat dan terorganisir. Mereka diketahui melarikan diri menggunakan mobil Daihatsu Terios berwarna putih dengan nomor polisi BG 1922 PD. Kendaraan tersebut berhasil menghilang di kegelapan malam, meninggalkan sedikit jejak untuk diikuti.

Sementara itu, para korban, yang masih dalam keadaan syok, segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Koto Tangah. Berkat koordinasi cepat antara Polsek Batang Anai dan petugas piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Padang Pariaman, TKP segera diamankan untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Seiring dengan berjalannya penyelidikan, sejumlah pertanyaan penting masih belum terjawab. Siapa sebenarnya otak di balik perampokan ini? Apakah benar salah satu pelaku adalah oknum anggota Polri? Bagaimana mereka bisa mengakses informasi internal terkait jadwal pengisian ulang uang ATM? Dan yang paling penting, bagaimana nasib uang Rp5,6 miliar yang hilang?

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, namun masyarakat tentu berharap agar pelaku segera ditangkap dan keadilan ditegakkan. Di tengah misteri yang belum terungkap, aksi perampokan ini telah membuka mata banyak pihak tentang pentingnya keamanan lebih ketat, terutama pada transaksi keuangan besar.

**  Afridon

Posting Komentar

0 Komentar