Tahanan Perempuan Ngaku Dilecehkan, Lapas Bukittinggi Ambil Tindakan Cepat"


Bukittinggi, Editor - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi menjadi sorotan publik setelah salah satu tahanan perempuan mengaku mengalami pelecehan seksual oleh seorang petugas lapas.


 Kepala Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Herdianto, segera merespons dan menyatakan bahwa pihaknya telah memulai investigasi awal terkait laporan tersebut.

“Kami langsung mengambil tindakan dengan melakukan investigasi awal terkait dugaan pelecehan seksual tersebut,” ujar Herdianto kepada Beritaeditorial.com via seluler pada Rabu malam, 31 Juli 2024.

Dari hasil investigasi awal, petugas yang dituduh membantah semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Menurut Herdianto, dugaan pelecehan seksual tersebut diklaim terjadi pada tanggal 15 Juli 2024. "Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anggota saya itu membantah tuduhan tersebut," tegas Herdianto.

Herdianto juga menjelaskan bahwa jarak antara sel perempuan dan laki-laki di Lapas Kelas IIA Bukittinggi sangat berdekatan, sehingga kecil kemungkinan terjadinya pelecehan tanpa ada yang mendengar. "Jika terjadi pelecehan seksual, maka tahanan perempuan itu akan berteriak," katanya.

Herdianto menegaskan bahwa tahanan perempuan yang mengaku dilecehkan masih berstatus titipan dari Kejaksaan, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas atau kasus yang melibatkan perempuan tersebut. "Kasus ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih berhati-hati. Saya meminta seluruh jajaran agar bekerja secara profesional dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan," imbuh Herdianto, yang berasal dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Kasi Humas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bukittinggi, Iptu Marjohan, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait dugaan pelecehan tersebut. "Belum ada laporan masuk soal tahanan perempuan Lapas Bukittinggi dilecehkan. Kalau memang ada, nanti kami infokan," katanya.

Sementara itu, informasi mengenai dugaan pelecehan ini pertama kali mencuat setelah korban melaporkannya ke pihak lapas. "Kami harus mendalami informasi ini lebih lanjut untuk memastikan apakah ada sesuatu di balik semua ini," ujar seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya


**Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar