Dini Hari yang Mencekam: Kebakaran Rumah Pensiunan ASN di Padang, Kerugian Mencapai Rp1 Miliar


api besar melalap sebuah rumah yang dimiliki oleh pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), Khaizul (73)


Padang, Editor – Suasana dini hari di kawasan Kandis, Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Padang berubah drastis pada Selasa, 10 September 2024. Sekitar pukul 03.44 WIB, api besar melalap sebuah rumah yang dimiliki oleh pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), Khaizul (73). Rumah yang berdiri kokoh selama bertahun-tahun kini hanya tersisa puing-puing, menelan kerugian hingga Rp1 miliar.


Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Rinaldi, mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan oleh Johanessori (49), seorang warga yang tinggal di dekat rumah Khaizul. Johanessori terbangun oleh kilauan cahaya yang mencurigakan dari rumah sebelah. Setelah melihat api yang kian membesar, ia langsung menghubungi petugas Damkar.


Dalam hitungan menit, tujuh armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, melibatkan 75 personel dari Pleton A. Usaha pemadaman berjalan cepat dan efisien, namun api telah menghanguskan sebagian besar rumah sebelum bisa dikendalikan.


Kehilangan yang Tak Terhitung


Bagi Khaizul dan keluarganya, kebakaran ini bukan sekadar kehilangan materi. Rumah yang terbakar tersebut bukan hanya tempat tinggal, namun juga simbol dari hasil kerja keras seorang ASN selama puluhan tahun. Di dalam rumah tersebut tersimpan kenangan, foto-foto keluarga, dan barang-barang pribadi yang kini menjadi abu.


Tiga keluarga dengan total 13 orang terkena dampak kebakaran tersebut, namun beruntungnya tidak ada korban jiwa. “Kerugian materi sangat besar, mencapai Rp1 miliar. Tapi kami bersyukur tak ada nyawa yang hilang,” ujar Khaizul dengan nada getir.


Dampak Cuaca dan Imbauan Waspada


Kepala Dinas Damkar Kota Padang, Budi Payan, menyebutkan bahwa kondisi cuaca yang sangat panas dalam beberapa hari terakhir turut berperan dalam cepatnya api merambat. Ia menegaskan pentingnya masyarakat lebih waspada di tengah kondisi cuaca yang tak menentu ini.


“Masyarakat harus lebih berhati-hati, terutama dalam menggunakan kompor, listrik, dan jangan membakar sampah sembarangan. Kondisi cuaca panas dan angin dapat mempercepat penyebaran api,” tegas Budi.


Dalam beberapa waktu terakhir, kebakaran di kawasan padat penduduk kerap terjadi. Rumah-rumah yang terbuat dari bahan mudah terbakar, seperti kayu, menjadi sangat rentan. Budi juga menegaskan bahwa Dinas Damkar akan terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan kebakaran ke berbagai kelurahan dan kecamatan.


"Kami sudah bekerja sama dengan 104 Lurah dan 11 Camat untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pencegahan kebakaran. Sosialisasi ini akan terus kami galakkan," tambah Budi.


Harapan dan Kewaspadaan


Kebakaran ini menjadi pengingat bagi warga Kota Padang akan bahaya yang bisa datang kapan saja. Meski teknologi pemadam kebakaran semakin canggih dan respons Damkar cepat, kewaspadaan dari masyarakat tetap menjadi kunci utama dalam mencegah bencana serupa terjadi di masa depan.


Bagi Khaizul dan keluarganya, proses membangun kembali kehidupan setelah kehilangan ini tidak akan mudah. Namun, di tengah puing-puing rumah yang terbakar, masih ada harapan. Harapan bahwa bencana ini menjadi pelajaran penting, bukan hanya bagi mereka, tetapi bagi seluruh warga di sekitar.


Bencana yang menimpa keluarga Khaizul mungkin tak akan terlupakan, namun semangat mereka untuk bangkit kembali akan menjadi inspirasi bagi semua yang mendengar kisah ini.



**Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar