Ketahuan Dugem, 3 Satpol PP Bukittinggi Siap Terima Sanksi


Tiga anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi 


Bukittinggi, Editor – Tiga anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi terjerat skandal setelah tertangkap basah tengah asyik berpesta di sebuah diskotek yang diduga berada di luar kota. Peristiwa ini menjadi sorotan publik setelah video yang merekam aktivitas mereka beredar luas di media sosial, menampilkan ketiganya sedang bergoyang bersama sejumlah perempuan berpakaian minim.


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Bukittinggi, Joni Feri, menyatakan akan segera memberikan sanksi tegas kepada ketiga anggotanya yang berinisial R, A, dan F. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar disiplin dan etika profesi sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda).


"Saya akui dari rekaman video yang beredar, ada tiga oknum anggota inisial R, A, dan F. Segera dipanggil dan disanksi," kata Joni, Selasa 3 September 2024. Ketiga anggota tersebut diketahui merupakan tenaga kontrak yang selama ini dikenal aktif dalam penegakan Perda di Bukittinggi.


Joni mengungkapkan, meski ketiganya telah berjasa dalam tugas mereka, perilaku di luar jam kerja yang tidak terpantau ini mencoreng nama baik institusi. Ketiga anggota tersebut diketahui tergabung dalam Tim Unit Reaksi Cepat (URC), yang biasanya bertugas menangani pelanggaran Perda dengan cepat dan efektif.


"Karena mungkin mereka masih muda dengan usia 20-an, mencari hiburan. Saya tidak tahu apakah itu jebakan serta kapan dan lokasinya," lanjut Joni. Ia juga mengaku tidak mengetahui status dari perempuan yang mendampingi anggotanya dalam video tersebut.


Namun, Joni menegaskan bahwa jika perempuan tersebut adalah warga yang pernah terjaring razia Satpol PP, hal ini akan menjadi pelanggaran besar yang tidak dapat ditoleransi. "Saya pastikan mereka bukan perempuan yang terjaring razia. Itu kesalahan besar membawanya," tegasnya.


Kasat Pol-PP Bukittinggi berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi, dengan memaksimalkan pengawasan dan pembinaan kepada seluruh anggotanya. Kasus ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya menjaga disiplin dan integritas, terutama bagi para penegak hukum yang menjadi panutan masyarakat.


Tindakan tegas dari pihak Kasat Pol-PP diharapkan dapat menjadi sinyal bagi seluruh anggotanya bahwa kedisiplinan dan profesionalisme harus selalu dijaga, baik dalam tugas resmi maupun di luar jam kerja.



**tim


.

Posting Komentar

0 Komentar