Komitmen Bersih Fadli: Tolak Fee Proyek

Fadli Amran  pertemuan dengan wartawan yang tergabung dalam Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI



Padang, Editor - Di tengah persaingan politik yang semakin memanas menjelang Pemilihan Walikota Padang 2024, salah satu bakal calon yang menjadi sorotan adalah Fadli Amran. Pada sebuah acara pertemuan dengan wartawan yang tergabung dalam Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI), Fadli dengan tegas menyatakan komitmennya untuk tidak terlibat dalam praktik yang kerap menjadi sorotan, yakni permintaan fee dari proyek-proyek yang dikerjakan di wilayah kota Padang.


Acara yang berlangsung di sebuah kafe di kawasan Jalan Ahmad Dahlan tersebut menghadirkan suasana diskusi yang hangat dan penuh semangat. Fadli, yang merupakan putra asli kota Padang, dengan lantang menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengikuti jejak negatif yang mungkin telah terjadi di berbagai daerah lain. "Saya tidak akan bermain proyek, tidak akan mengatur tender, dan tidak akan menerima fee dari hasil proyek yang dilakukan," tegas Fadli di hadapan para jurnalis.


Sebagai seorang anak muda yang dibesarkan di Padang, Fadli merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan teladan kepada seluruh pegawai dan pejabat di lingkungan pemerintah kota. "Saya ingin memulai komitmen ini dari diri saya sendiri. Saya tidak akan meminta fee seperti yang mungkin masih terjadi di beberapa tempat," tambahnya dengan penuh keyakinan.


Fadli juga menyinggung tentang adanya praktik yang disebut-sebut mewajibkan kontraktor mengeluarkan 20 persen dari nilai proyek tanpa tender atau 2,5 persen untuk proyek biasa. Menurutnya, praktik semacam ini tidak hanya mencoreng integritas pemerintah, tetapi juga merugikan masyarakat yang seharusnya mendapatkan manfaat maksimal dari setiap proyek pembangunan.


"Saya jamin hal itu tidak akan terjadi jika saya terpilih menjadi walikota," ungkap Fadli dengan tegas. Ia bahkan menegaskan akan menyampaikan komitmen ini kepada semua kepala dinas dan pimpinan proyek (pimpro). "Bagi yang tidak sanggup, silakan mundur dan tidak bergabung dengan saya," katanya.


Selain menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik fee proyek, Fadli juga memaparkan visi dan misinya dalam membangun kota Padang. Salah satu fokus utamanya adalah mewujudkan konsep "smart city" atau kota pintar. Menurut Fadli, kota pintar mencakup berbagai aspek penting seperti lingkungan, pemerintahan, kesehatan, perekonomian, mobilitas, dan tentu saja aspek kearifan lokal yang mencerminkan budaya dan agama setempat.


Dalam pertemuan tersebut, Fadli juga berdialog dengan para jurnalis mengenai berbagai persoalan yang dihadapi kota Padang, termasuk masalah tawuran massal yang kerap terjadi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Padang yang lebih baik dan lebih maju.


Pertemuan Fadli Amran dengan para jurnalis tidak hanya menegaskan komitmennya sebagai calon pemimpin yang bersih, tetapi juga membuka ruang diskusi yang produktif mengenai masa depan kota Padang. Di tengah suasana politik yang penuh dengan dinamika, sosok seperti Fadli menjadi harapan baru bagi warga Padang yang mendambakan perubahan. 



** 

Posting Komentar

0 Komentar