Legenda Iwan Fals: Nyanyian Perlawanan Tak Berujung"

Iwan Fals, nama yang tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai musisi legendaris,


Padanh,Editor- Iwan Fals, nama yang tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai musisi legendaris, penyanyi, pencipta lagu, dan ikon perlawanan, Iwan Fals telah menjadi suara bagi jutaan orang yang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara. Melalui lirik-lirik tajamnya yang penuh kritik sosial dan harapan, Iwan berhasil menyuarakan keresahan rakyat dari masa ke masa. Di lapangan iman bonjol kota padang Sumatera Barat sabtu 21 September 2024 pukul 23.30 Wib

Lahir dengan nama asli Virgiawan Listanto pada 3 September 1961 di Jakarta, Iwan Fals tumbuh dalam keluarga sederhana. Kecintaannya pada musik dimulai sejak kecil ketika ia belajar gitar dan mulai menciptakan lagu-lagu yang mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari. Namun, bukan hanya musik yang membuat Iwan Fals dikenal, melainkan keberaniannya menyuarakan ketidakadilan dan isu-isu sosial yang diabaikan pemerintah.

Di era 80-an, Iwan Fals muncul sebagai sosok pemberontak melalui lagu-lagunya seperti "Bongkar," "Bento," dan "Guru Oemar Bakrie," yang mengkritik kebijakan pemerintah, ketidakadilan sosial, dan korupsi. Lagu-lagu ini tidak hanya menjadi hits tetapi juga simbol perjuangan rakyat yang tertindas. Tak jarang, konser-konsernya dibubarkan aparat, albumnya dicekal, dan ia pun diintai oleh pihak berwenang. Namun, Iwan tidak gentar; ia terus bernyanyi, seolah mengatakan bahwa suara rakyat tidak boleh dibungkam.

Menariknya, perjalanan musik Iwan Fals tidak hanya berhenti di satu titik. Ia terus berevolusi, menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, namun tetap dengan karakter lirik yang kuat dan penuh makna. Di era reformasi, Iwan tetap konsisten menjadi cerminan suara masyarakat, kali ini dengan nada yang lebih reflektif. Lagu-lagu seperti "Tanam Siram Tanam" dan "Puisi Buat Bangsa" menunjukkan sisi Iwan yang lebih dewasa, namun tetap tajam dan peduli terhadap nasib negeri.

Di balik sosoknya yang keras di panggung, Iwan Fals juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan dekat dengan keluarganya. Ia sering membagikan momen-momen kebersamaan bersama istri dan anak-anaknya di rumah yang asri, jauh dari hingar bingar kota, menggambarkan betapa ia menghargai ketenangan dan kehidupan yang sederhana. Rumahnya yang di Bogor menjadi tempat berkumpulnya para musisi dan penggemar yang ingin belajar langsung dari sang maestro.

Iwan Fals bukan hanya seorang musisi; ia adalah ikon perlawanan, suara keadilan, dan sahabat bagi mereka yang terpinggirkan. Dalam setiap konsernya, Iwan tidak hanya menyanyi, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan sosial, mengajak pendengarnya untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan terus berjuang demi perubahan. Ia membuktikan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga alat untuk memperjuangkan kebenaran.

Hingga kini, Iwan Fals tetap eksis dan relevan. Di usia yang tidak muda lagi, ia masih aktif berkarya dan tampil di berbagai panggung, membuktikan bahwa semangat perjuangan tidak pernah padam. Iwan adalah cermin kita semua, yang dengan suara dan gitarnya, terus mengingatkan bahwa harapan selalu ada, selama kita berani bersuara.

Di tengah hiruk pikuk dunia musik modern, Iwan Fals tetap menjadi oase. Ia adalah bukti hidup bahwa lagu yang baik tidak hanya soal nada dan kata, tetapi tentang keberanian untuk berbicara, meski terkadang suara itu terdengar sumbang di telinga penguasa.


** Afridon

Posting Komentar

0 Komentar