Nasib Malang Pencari Rumput: Tenggelam Saat Cari Nafkah


Hariyanto Jambak (30), seorang pencari rumput asal Padang, Sumatera Barat, 


 Padang,Editor- Pekerjaan sebagai pencari rumput sering kali terabaikan, dianggap sederhana dan tidak menarik perhatian. Namun, di balik profesi ini terdapat kisah perjuangan untuk hidup, sebuah pengabdian yang jarang disorot oleh publik. Kisah Hariyanto Jambak (30), seorang pencari rumput asal Padang, Sumatera Barat, menjadi salah satu contoh nyata betapa beratnya perjuangan yang dilalui oleh mereka yang bekerja demi menghidupi keluarga, bahkan hingga mempertaruhkan nyawa.

Hariyanto dikenal sebagai sosok yang ulet, setiap harinya ia berangkat ke padang rumput untuk mengumpulkan pakan ternak, terutama sapi, yang sangat dibutuhkan oleh banyak peternak di daerah sekitar Tabiang Banda. Pada hari Kamis, 5 September 2024, Hariyanto melakukan rutinitas biasa, mencari rumput untuk sapi. Namun, takdir berkata lain. Sekitar pukul 15.15 WIB, ia dilaporkan hilang setelah diduga tenggelam di Sungai Tabiang Banda Gadang.

Pencarian oleh Tim SAR Gabungan yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta masyarakat setempat segera dilakukan. Mereka menyisir sepanjang aliran sungai, sejauh 800 meter dari lokasi tempat korban dilaporkan hilang. Setelah berjam-jam pencarian, Hariyanto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa hanya 8 meter dari lokasi awal. Kedalaman sungai yang diperkirakan antara 5 hingga 7 meter menjadi salah satu faktor yang mempersulit pencarian.

Dugaan kuat dari Kepala BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menyebutkan bahwa Hariyanto mungkin memiliki penyakit yang menyebabkan dia kehilangan keseimbangan saat berada di tepi sungai. Ditambah dengan ketidakmampuannya berenang, Hariyanto akhirnya tenggelam di sungai yang menjadi bagian dari hidupnya sehari-hari sebagai pencari rumput.

Ironi kehidupan ini sangat terasa, seorang pria yang menjalani hari-hari dengan ketekunan dan dedikasi, harus berakhir dalam tragedi yang memilukan. "Dia pencari rumput untuk sapi, mungkin dia tidak mengira bahwa air sungai akan menjadi tempat terakhirnya," kata Hendri dengan penuh kesedihan.

Profesi pencari rumput sering dianggap sepele, namun kenyataannya pekerjaan ini melibatkan risiko dan tantangan. Para pencari rumput seperti Hariyanto harus menghadapi cuaca ekstrem, medan yang sulit, dan terkadang bahaya dari alam sekitar. Mereka bekerja keras demi memenuhi kebutuhan keluarga dan para peternak. Kisah Hariyanto adalah potret kehidupan yang memperlihatkan sisi lain dari perjuangan manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh tantangan.

Bagi keluarga dan teman-temannya, kehilangan Hariyanto adalah pukulan berat. "Dia adalah tulang punggung keluarga," kata salah satu kerabatnya yang tidak bisa menahan tangis saat menerima jasadnya. Hariyanto dimakamkan tak lama setelah ditemukan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama anak-anak dan istrinya yang kehilangan sosok ayah yang selama ini berjuang di garis depan demi mereka.

Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap profesi, tidak peduli seberapa sederhana atau beratnya pekerjaan tersebut. Pencari rumput seperti Hariyanto mungkin tak pernah mendapat sorotan besar, namun dedikasinya dalam menjalani hidup dengan kerja keras seharusnya menjadi inspirasi bagi kita semua. Hariyanto mungkin telah pergi, namun semangat juangnya tetap hidup dalam setiap helai rumput yang pernah ia kumpulkan untuk menyambung kehidupan,


** Afridon

Posting Komentar

0 Komentar