Anggota KPU Kota Padang Divisi Hukum dan Pengawasan Jefri Hariyanto. |
Padang,Editor - panggung politik Kota Padang akan dipenuhi adu gagasan para pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang memastikan bahwa debat ini menjadi momen krusial bagi masyarakat untuk lebih memahami visi, misi, serta program kerja yang diusung masing-masing kandida 26 Oktober 2024,
Tiga paslon yang akan berhadapan, Fadly Amran-Maigus Nasir, Muhammad Iqbal-Amasrul, dan Hendri Septa-Hidayat, diharapkan memberikan paparan yang tajam dan terukur mengenai tantangan serta peluang pembangunan Kota Padang di masa depan. Debat perdana ini menjadi pembuka jalan bagi debat kedua yang dijadwalkan pada 9 November 2024.
Dalam penyelenggaraan debat ini, KPU mengambil keputusan strategis dengan hanya menggelar dua kali debat, meskipun Peraturan KPU Nomor 13 memungkinkan pelaksanaan hingga tiga kali debat. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh masa kampanye yang singkat, yang hanya berlangsung selama dua bulan. Menurut Jefri Hariyanto, anggota KPU Kota Padang Divisi Hukum dan Pengawasan, langkah ini diambil demi efisiensi waktu, namun tetap memberikan ruang bagi para kandidat untuk mempresentasikan gagasan mereka dengan optimal.
Lebih dari sekadar formalitas, debat ini menghadirkan kesempatan bagi para calon untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memajukan Kota Padang. Dengan tujuh panelis dari kalangan akademisi dan profesional, debat akan menguji seberapa siap para paslon memimpin kota ini. Setiap pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mengungkap kedalaman visi dan solusi nyata yang mereka tawarkan, mulai dari isu infrastruktur, kesejahteraan sosial, hingga inovasi ekonomi.
Melalui debat ini, warga Kota Padang diharapkan dapat lebih memahami karakter dan ide besar setiap kandidat, sehingga mereka dapat menentukan pilihan yang tepat pada hari pemilihan. Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, debat ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga refleksi bagi warga tentang masa depan kota mereka.
Di balik semua strategi dan visi yang akan dipaparkan, inti dari debat ini adalah transparansi dan akuntabilitas, seperti yang dijamin oleh KPU. Masyarakat dapat berharap bahwa debat berjalan dengan independen, tanpa intervensi dari pihak luar, sehingga setiap gagasan yang disampaikan mencerminkan keyakinan serta tekad para kandidat.
Saat tanggal 26 Oktober semakin dekat, atmosfer politik di Kota Padang kian memanas. Masyarakat bersiap menyaksikan langsung bagaimana para calon pemimpin mereka merespons tantangan yang dihadapi kota ini. Debat ini adalah langkah pertama menuju pemilihan yang akan menentukan arah masa depan Kota Padang. Apakah para paslon mampu memberikan jawaban nyata untuk kebutuhan kota? Semua akan terungkap di panggung debat mendatang
**Afridon
0 Komentar