Jaswir Rajo Resmi Dilewakan: Manti Suku Koto Nagari Lubuk Kilangan Siap Memimpin!


Kerapatan Adat Nagari (KAN) menggelar prosesi adat malewakan gala untuk pengangkatan Manti Suku Koto. Buya Jaswir, seorang tokoh adat yang selama ini dihormati masyarakat


Padang, Editor – Suasana khidmat akan menyelimuti Nagari Lubuk Kilangan pada Sabtu mendatang, ketika Kerapatan Adat Nagari (KAN) menggelar prosesi adat malewakan gala untuk pengangkatan Manti Suku Koto. Buya Jaswir, seorang tokoh adat yang selama ini dihormati masyarakat, akan resmi menyandang gelar Manti Suku Koto pada acara adat besar tersebut.jumat 18  Oktobet 2024

Perjalanan Jaswir Menuju Amanah Besar

Lahir di Padang pada 15 Januari 1976, Jaswir, yang kini berusia 48 tahun, telah lama dikenal sebagai sosok rendah hati dan berdedikasi. Meskipun kesehariannya sebagai buruh harian lepas cukup sederhana, pria dengan lima anak ini merasa sangat terhormat menerima kepercayaan untuk menjadi pengayom bagi suku Koto. "Ini amanah besar yang diberikan kepada saya, dan dengan dukungan masyarakat serta keluarga, saya siap menjalankannya dengan sebaik-baiknya," ungkap Jaswir dengan penuh rasa syukur.

Dalam keluarga besarnya, Jaswir tumbuh bersama tiga saudara perempuan dan lima saudara laki-laki. Meskipun salah satu saudara laki-lakinya telah meninggal, dukungan dari ibu dan saudara-saudaranya tetap menjadi sumber kekuatannya. "Keluarga adalah fondasi penting, dan saya akan memanfaatkan kekuatan ini dalam mengemban tugas adat yang dipercayakan," lanjutnya.

Pentingnya Peran Manti dalam Struktur Adat

Armansyah Datuak Gadang, Ketua KAN Lubuk Kilangan, menjelaskan bahwa pengangkatan Jaswir sebagai Manti adalah bagian dari upaya melestarikan adat dan memperkuat solidaritas masyarakat. “Manti memiliki peran penting dalam menjaga harmonisasi sosial di nagari. Jaswir dipilih karena komitmen dan integritasnya yang kuat dalam memajukan suku Koto serta menjaga nilai-nilai adat,” jelas Armansyah.

Tidak hanya sekedar simbol kehormatan, gelar Manti memiliki tanggung jawab besar dalam menyelesaikan persoalan adat dan menjadi penjaga hubungan harmonis di tengah masyarakat. Dalam setiap pengambilan keputusan, Manti diharapkan mampu mendengarkan dan menampung aspirasi anak kemenakan (anggota suku) untuk menjaga keutuhan komunitas.

Acara Penuh Budaya dan Kebersamaan

Prosesi adat ini tidak hanya akan dihadiri oleh para ninik mamak dan tokoh adat, tetapi juga oleh masyarakat luas yang turut meramaikan acara. Salah satu tradisi yang akan ditampilkan adalah makan bajamba, sebuah simbol kebersamaan dalam masyarakat Minangkabau. Selain itu, kesenian tradisional khas Lubuk Kilangan juga akan dipersembahkan, menggambarkan kekayaan budaya lokal yang terus dijaga.

Harapan untuk Masa Depan Nagari

Armansyah menambahkan, KAN Lubuk Kilangan berharap dengan kehadiran Jaswir sebagai Manti baru, suku Koto dapat terus memperkuat nilai-nilai adat yang ada dan membina hubungan baik dalam masyarakat. "Kami yakin, dengan kepemimpinan Jaswir, masyarakat akan mendapatkan bimbingan yang bijak dan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan," ujarnya penuh optimisme.

Prosesi adat ini tidak hanya menandai perjalanan baru bagi Jaswir, tetapi juga simbol komitmen KAN Lubuk Kilangan dalam menjaga adat dan budaya Minangkabau agar terus hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.

Dengan prosesi malewakan gala ini, Nagari Lubuk Kilangan merayakan keberlanjutan adat dan memperkuat kebersamaan masyarakat di bawah bimbingan para pemangku adat


**

Posting Komentar

0 Komentar