Menjaga Kebugaran di Usia 50: KisahAfridon dan Olahraga Pagi

lompat 100 kali, sebelum menyesap teh hangat yang selalu menemani usai berkeringat

Pariaman,Editor -Pagi yang sepi di Kota Pariaman pada Senin, 21 Oktober 2024, terlihat berbeda bagi Afridon, seorang jurnalis anggota PWI Kota Pariaman. Di usianya yang sudah menginjak 50 tahun, Afridon tetap disiplin menjalani rutinitas olahraganya setiap pagi. Tepat pukul 08.56 WIB, ia tampak segar dan penuh semangat usai menyelesaikan lari pagi sejauh dua kilometer dan serangkaian lompat sebanyak 100 kali di halaman kantor PWI.

Ditemani oleh rekannya, Pak Awal, seorang jurnalis senior dari Harian Singgalang yang berusia 65 tahun, Afridon menikmati momen tersebut dengan secangkir teh hangat. Bagi mereka, olahraga pagi bukan hanya rutinitas fisik, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga kesehatan dan mempererat persahabatan.

Afridon mengakui bahwa olahraga pagi adalah bagian penting dari kehidupannya. "Cukup 20 menit setiap pagi sudah lebih dari cukup untuk menjaga kebugaran," ujarnya. Ia menambahkan, di tengah kesibukan orang-orang yang terfokus pada hiruk-pikuk politik menjelang pemilihan pada 27 November 2024, menjaga kesehatan melalui olahraga tetap menjadi prioritasnya.

Bagi Afridon, di usia yang setengah abad, manfaat lari pagi terasa sangat nyata. Ia merasa lebih sehat dan bertenaga, baik dari segi fisik maupun mental. "Yang penting sehat. Kita bisa menjaga silaturahmi dan persahabatan sambil olahraga," katanya sambil tersenyum.

Selain menjaga tubuh tetap bugar, olahraga pagi yang dilakukannya memberikan banyak manfaat lainnya, seperti meningkatkan kesehatan jantung, menjaga kesehatan tulang, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Afridon juga merasakan peningkatan keseimbangan dan koordinasi tubuh,

pagi itu terlihat lengang, kebanyakan warganya sibuk dengan urusan politik jelang pemilihan umum pada 27 November 2024. Namun, di tengah kesibukan tersebut, Afridon, seorang jurnalis berusia 50 tahun, menjalani rutinitas pagi yang tak biasa bagi sebagian besar orang seusianya. Setiap pagi, Afridon setia meluangkan waktunya untuk berolahraga. Dengan mengenakan pakaian olahraga sederhana, ia berlari santai sejauh dua kilometer di sekitar kantor PWI Kota Pariaman, lalu mengakhiri rutinitas dengan lompat 100 kali, sebelum menyesap teh hangat yang selalu menemani usai berkeringat.

Bagi Afridon, olahraga bukan hanya soal menjaga tubuh tetap fit. “Ini sudah jadi bagian dari hidup saya. Hanya dengan 20 menit olahraga setiap pagi, saya merasa lebih segar dan siap menjalani hari,” ungkapnya. Tak ada yang istimewa dari rutinitas tersebut, namun bagi Afridon, manfaatnya terasa besar. Lari pagi yang diiringi sinar matahari lembut memberikan keseimbangan, baik bagi tubuh maupun pikirannya.

Afridon memulai kebiasaannya ini sejak beberapa tahun terakhir, menyadari pentingnya menjaga kesehatan, terutama ketika memasuki usia setengah abad. Baginya, ini bukan sekadar untuk kebugaran fisik, tetapi juga untuk menjaga ketenangan mental di tengah kehidupan jurnalis yang dinamis


**Afridon

Posting Komentar

0 Komentar