Pak Bujang Bantah Tuduhan Penumpukan Bio Solar di Padang Pariaman

Dalam kunjungan tiga wartawan yang datang ke gudangnya, lokasi penyimpanan yang dikenal dengan "Tandeno" atau "Tangki Penampungan Tandeno" ditemukan dalam kondisi kosong
Sabtu 26 Oktober 2024

Padang Pariaman, ,Editor- Pak Bujang, warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat membantah keras tuduhan adanya penumpukan Bio Solar di belakang rumah mertuanya pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Ia menegaskan bahwa aktivitas yang dulu sempat dilakukan selama masa pandemi kini telah dihentikan.

"Dulu, iya, kami memang pernah bermain BBM. Waktu itu, kami bahkan bercanda kalau sampai harus pakai baju anti peluru. Tapi, sejak COVID, itu sudah tidak ada lagi. Sekarang, silakan cek langsung gudang saya," ujar Pak Bujang, menantang siapa saja yang meragukan ucapannya.

Kini, Pak Bujang beralih usaha menjadi pemberi pinjaman kredit kecil, dengan skema pinjaman Rp20 juta yang harus dikembalikan sebesar Rp22 juta dalam waktu 2 minggu hingga satu bulan. Ia juga menjalankan usaha sembako dan kebutuhan pokok lainnya.

Dalam kunjungan tiga wartawan yang datang ke gudangnya, lokasi penyimpanan yang dikenal dengan "Tandeno" atau "Tangki Penampungan Tandeno" ditemukan dalam kondisi kosong. "Itu kosong, tidak ada satu tetes pun Bio Solar. Bisa dilihat sendiri," tegas Pak Bujang.

Pak Bujang mengaku sempat mendapat nasihat dari istrinya agar berhenti bermain-main dengan BBM Bio Solar. Sekarang, ia bahkan beralih menjual gas elpiji bersubsidi, dengan harga Rp19 ribu per tabung dan modal Rp15 ribu per tabung.

Saat ditemui di SPBU 14.271.571 Palapa, Kabupaten Padang Pariaman, Pak Bujang menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat lagi dalam perdagangan Bio Solar. Ia bahkan berharap agar oknum yang masih bermain dengan Bio Solar dapat ditindak tegas. "Saya sepakat kalau ada yang masih main Bio Solar subsidi segera ditutup saja," katanya.

Terkait informasi adanya kendaraan cold diesel yang diduga membawa Bio Solar dan menyimpan bahan bakar dalam tangki besar, Pak Bujang mendesak agar praktik seperti itu dihentikan untuk mencegah penyalahgunaan BBM subsidi


**tim



Posting Komentar

0 Komentar