Rumah Tahanan Sabtu 16 November 2024 |
Padang, Editor– Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Padang menjadi tempat penuh cerita, tidak hanya bagi para penghuni, tetapi juga bagi pengunjung yang setiap minggunya datang dengan harapan bertemu keluarga mereka. Mayoritas pengunjung adalah ibu-ibu yang rindu pada suami mereka. Salah satu cerita menarik datang dari seorang pengunjung bernama Wel. Sabtu 16 November 2024
Wel, seorang wanita tangguh yang memiliki usaha kerupuk pisang dan sukun, berbagi kisah tentang perjuangannya menghadapi situasi ini. Ia menjual dagangannya kepada pengunjung lain selama antrean masuk ke rutan. Menurut Wel, aturan terbaru pemerintahan Prabowo yang memperbolehkan pembebasan bersyarat setelah menjalani 2/5 masa hukuman membawa angin segar bagi para narapidana dan keluarganya.
Namun, cerita lain yang mencengangkan datang dari Desi, seorang pengunjung yang mengaku telah membayar biaya Rp1,5 juta kepada oknum tamping (narapidana yang diberi tugas membantu pengelolaan rutan) agar keluarganya dapat dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Padang. “Saya menyerahkan uang itu melalui tamping,” ungkap Desi.
Desi juga bercerita bahwa ada tamping bernama Kaling yang sebelumnya terlibat kasus pencurian uang sebesar Rp7 juta dari seorang narapidana Kini, Kaling ditempatkan di sel kecil sebagai hukuman internal, ungkap Wel.
Proses Berkunjung yang Ketat
Kisah lainnya adalah pengalaman para pengunjung yang harus mengikuti prosedur ketat sebelum dapat bertemu keluarga mereka. Menurut Wel, pengunjung wajib mendaftar dan menyerahkan kertas absen pada pukul 08.30 WIB. Setelah itu, mereka dipanggil satu per satu oleh petugas sipir.
“Selama menunggu antrean, saya sambil menjual kerupuk kepada pengunjung lain. Alhamdulillah, bisa menambah penghasilan,” ujar Wel.
Kisah-kisah seperti ini menggambarkan dinamika kehidupan di balik jeruji besi dan perjuangan keluarga untuk tetap terhubung dengan orang-orang tercinta mereka. Namun, tuduhan tentang praktik pungutan liar oleh oknum tamping menjadi catatan kelam yang perlu mendapat perhatian serius dari pihak berwenang
**tim
0 Komentar