Panggung Debat Pilkada: Ide yang Berbicara!

Aula Balaikota Pariaman pada Jumat malam, 22 November 2024,

Pariaman ,Editor– Aula Balaikota Pariaman pada Jumat malam, 22 November 2024, menjadi saksi adu gagasan para calon pemimpin Kota Pariaman dalam debat publik fase kedua. Dengan tema utama pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, debat ini menghadirkan tiga pasangan calon (paslon) yang siap memaparkan visi dan misi unggulan mereka.

Ketua KPU Kota Pariaman, Ali Unan, menekankan pentingnya debat sebagai ajang edukasi politik bagi masyarakat. Ia mengimbau agar paslon lebih fokus menyampaikan ide dan program kerja ketimbang saling menjatuhkan. "Kami berharap debat ini benar-benar menjadi tempat bagi paslon untuk memperdalam gagasan, bukan menyerang pribadi," ujar Ali Unan.

Dalam format debat enam segmen, para panelis yang terdiri dari akademisi dan tokoh masyarakat akan menguji kemampuan para paslon menjawab pertanyaan kritis. Debat ini tak hanya dihadiri langsung oleh undangan VIP, tetapi juga ratusan pendukung paslon yang ditempatkan di area luar aula dengan fasilitas tiga layar besar untuk menyaksikan jalannya acara.

Fasilitas untuk Pendukung dan Transparansi Acara

Komisioner KPU Kota Pariaman, Junaldi, menyebut bahwa langkah menyediakan layar besar bertujuan mengakomodasi pendukung masing-masing paslon sekaligus menjaga keteraturan. "Kami ingin memastikan transparansi dan keterlibatan semua pihak tanpa mengurangi kenyamanan," jelasnya.

Masa Kampanye Berakhir, Minggu Tenang Menanti

Debat ini sekaligus menjadi salah satu penutup masa kampanye yang akan berakhir pada 23 November 2024. Kadiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Pariaman, Fitra Yandi, menegaskan bahwa masa tenang dimulai 24 November. Selama masa ini, seluruh alat peraga kampanye (APK) akan ditertibkan.

Uniknya, selama masa kampanye, tidak satu pun paslon memanfaatkan segmen kampanye akbar yang sebenarnya tersedia. "Ketiga paslon lebih memilih strategi kampanye yang lebih personal dan langsung menyasar basis massa mereka," ungkap Fitra Yandi.

Dengan topik yang lebih mendalam dan relevan, debat kedua ini menjadi momentum penting bagi warga Pariaman untuk menilai kemampuan para paslon secara langsung. Adu gagasan yang berkualitas diharapkan tidak hanya menarik perhatian pemilih, tetapi juga memberikan gambaran konkret tentang arah pembangunan Kota Pariaman di masa depan.

Sebagai bagian dari tahapan Pilkada, debat publik ini bukan sekadar formalitas, melainkan peluang emas bagi setiap paslon untuk meraih kepercayaan masyarakat. Kini, semua mata tertuju pada tanggal 27 November 2024, ketika warga Pariaman akan menentukan pemimpin mereka di bilik suara.



** Afridon


Posting Komentar

0 Komentar