Jakarta,Editor - Dalam langkah strategis untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Pertanian menyepakati program bersama yang dirancang melalui rapat koordinasi di Kantor Kementerian PU, Jakarta. Program ini menargetkan penguatan sektor pertanian dengan pendekatan intensifikasi dan ekstensifikasi, yang melibatkan 12 provinsi sebagai fokus awal implementasi.kamis 15 November 2024
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya sinergi antar kementerian untuk mendorong keberlanjutan sektor pertanian. “Kami memfinalisasi detil program hari ini. Insya Allah, minggu depan kita mulai kerja di lapangan,” ujarnya. Program ini mencakup berbagai inisiatif seperti optimalisasi Indeks Pertanaman (IP), optimasi lahan, pompanisasi hingga revitalisasi jaringan irigasi.
Strategi Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Program intensifikasi bertujuan meningkatkan produktivitas melalui:
Optimalisasi IP: Menambah luas tanam hingga 483.563 hektare.
Optimasi Lahan (OPLAH): Penambahan 351.017 hektare lahan pada 2024 dan 500.000 hektare pada 2025.
Pompanisasi: Mendukung sistem irigasi seluas 1 juta hektare.
Ekstensifikasi dilakukan dengan pencetakan sawah baru seluas 99.760 hektare di daerah layanan irigasi yang sudah ada dan 500.000 hektare di lokasi baru. Kementerian PU juga akan mengoptimalkan bendungan yang telah terbangun untuk memastikan pasokan air memadai hingga tiga musim tanam.
“Intervensi bendungan memungkinkan produktivitas tinggi. Tanpa itu, air hanya cukup untuk satu musim tanam,” jelas Diana Kusumastuti, Wakil Menteri PU.
Transformasi Pertanian
Sementara itu, Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran akan fokus pada penyediaan benih unggul, pupuk, revitalisasi irigasi, dan pompanisasi. Selain itu, pencetakan sawah hingga 3 juta hektare direncanakan untuk mendukung swasembada pangan.
“Kami mendorong transformasi pertanian dari tradisional ke modern untuk menekan biaya produksi hingga 50% dan meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat,” ungkap Andi Amran. Keterlibatan petani milenial juga menjadi perhatian untuk menjawab tantangan regenerasi di sektor pertanian.
Kolaborasi Menuju Ketahanan Pangan
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh pejabat tinggi dari kedua kementerian. Dengan integrasi sumber daya dan teknologi, kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
“Intinya, Kementerian PU memastikan pasokan air, sementara Kementerian Pertanian mengoptimalkan budidaya taninya. Ini langkah bersama menuju kedaulatan pangan,” tutup Andi Amran.
Kerja lapangan yang direncanakan pekan depan akan menjadi awal implementasi konkret dari program ambisius ini. Target swasembada pangan bukan hanya janji, tetapi misi nyata untuk memastikan masa depan pangan Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan.
**
0 Komentar