Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V PadangNaryo Widodo |
Sumbar ,Editor -Pertemuan singkat namun penuh kharisma itu menjadi awal dari langkah besar. Pada Sabtu, 11 Mei 2024, bencana banjir lahar dingin dari Gunung Marapi melanda Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat. Aliran lahar yang dahsyat meluluhlantakkan perkampungan di sepanjang aliran sungai, meninggalkan kerugian besar, baik korban jiwa maupun harta benda.
Menyikapi tragedi ini, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang merencanakan pembangunan Sabo Dam di kawasan rawan aliran lahar Gunung Marapi. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana serupa di masa depan.
Sabo Dam adalah infrastruktur vital yang dirancang untuk mengendalikan aliran material vulkanik seperti lahar dan sedimen. Dibangun melintang di alur sungai di daerah gunung berapi, Sabo Dam memiliki berbagai fungsi, di antaranya menahan aliran lahar, menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi erosi, serta menstabilkan dasar dan tebing sungai. Bahkan, dalam beberapa kasus, Sabo Dam juga berfungsi sebagai sarana irigasi dan jembatan penghubung antarwilayah.
Kepala BWSS V, Naryo Widodo, dengan optimisme tinggi, menyampaikan komitmennya untuk merealisasikan proyek ini. Dukungan penuh juga datang dari Keluarga Besar Karya Jasa Indonesia (KJI), yang sangat mengapresiasi semangat BWSS V dalam menjalankan misi mulia tersebut.
Pembangunan Sabo Dam ini tak hanya menjadi upaya mitigasi bencana, tetapi juga simbol dedikasi dalam melindungi masyarakat di kawasan rawan bencana. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, harapan akan masa depan yang lebih aman di kaki Gunung Marapi semakin nyata
** tim
0 Komentar